Bagikan:

TANJUNG SELOR – Bupati Bulungan didampingi perangkat daerah serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan inspeksi harga kebutuhan pokok menjelang tibanya Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, di Pasar Induk Tanjung Selor, Bulungan, Kalimantan Utara (Kaltara).

Bupati Bulungan Syarwani mengatakan, hasil monitoring harga kebutuhan pokok jelang Idul Fitri 1 Syawal 1445 Hijriah, masih dalam batas wajar. 

"Alhamdulillah, masih dalam batas wajar dan normal, terutama beberapa komoditas utama yang sering berpotensi terjadi lonjakan harga," kata Syarwani, Jumat, 5 April.

Syarwani juga  memastikan stok atau ketersediaan bahan kebutuhan pokok utama masih aman. 

"Untuk harga daging sapi lokal saat ini berada dikisaran harga Rp 150 ribu. Untuk ketersediaan daging sapi lokal, penjual masih ada stok hingga H-1 Idul Fitri,"ungkapnya. 

Selain itu, komoditas lainnya seperti caba rawit, bawang, termasuk stok ikan masih dalam kondisi aman dengan harga yang wajar. 

"Ketersedian stok dan harga ini masih dalam kondisi yang wajar, saya juga minta jangan ada menimbun stok barang," tegasnya.

"Yang harus diantisipasi yakni keselarasan antara supply (pasokan) dan demand (permintaan). Ketika terjadi ketimpangan, permintaan tinggi namun barang tidak tersedia tentu hal tersebut biasa dimanfaatkan oleh pedagang untuk menaikan harga dalam batas tak wajar," lanjutnya.

Syarwani optimistis jelang hari raya Idulfitri 1445 Hijriah, seluruh pemenuhan kebutuhan pokok di Bulungan dalam kondisi aman dan relatif terjangkau. 

"Saya mengajak dan mengimbau seluruh pedagang Pasar Induk untuk menjaga kondusivitas dan kebersihan," imbuhnya.

Bupati mengatakan, meski dari data BPS Bulungan angka inflasi Bulungan mengalami kenaikan 0,31 persen saat mendekaati lebaran, angka tersebut masih dalam kondisi wajar.

"Pasokan dan permintaan pasar perlu kita waspadai, karena menyangkut kebutuhan konsumsi harian masyarakat Bulungan, terutama bawang merah dan bawang putih masih bergantung dari luar,"terangnya. 

Karenanya yang terus diupayakan adalah kelancaran distribusi jangan sampai ada kekosongan. Sedangkan untuk kebutuhan cabe sebagian besar sudah dapat dipenuhi oleh petani lokal Bulungan. 

"Cabe rawit sebagian besar dari Bulungan, dari petani kita di SP (satuan permukiman) dan kilometer 57. Petani kita sudah bisa menjaga siklus panen khususnya cabai yang tingkat permintaanya cukup tinggi,"terang Syarwani.

Berdasarkan laporan Bulog, stok beras dari 4 April 2024 stok beras di gudang Bulog mencapai 700 ton. Diperkirakan pada bulan Agustus juga masuk stok beras sekitar 3.500 ton yang cukup untuk mengcover kebutuhan 3 wilayah di Kaltara, Bulungan, KTT dan Malinau hingga akhir tahun 2024.