JAKARTA - Capres Prabowo Subianto mengaku tak ada euforia meskipun dirinya bersama Gibran Rakabuming Raka menang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.
Prabowo bersama jajaran elite politik yang tergabung dalam tim suksesnya harus mengikuti ilmu padi, yaitu makin berisi, makin merunduk, yang artinya makin besar kekuasaan yang diemban, harus makin rendah hati menjaga kepercayaan dari rakyat.
"Mari kita menatap hari depan dengan semangat, percaya diri, tidak dengan jemawa, tidak dengan keangkuhan. Saya sangat percaya, kesombongan awal kehancuran. Kita ingat petuah-petuah nenek moyang kita, ilmu padi, makin berisi makin merunduk, makin diberi kepercayaan, makin waspada. Makin bertekad untuk menjaga jangan sampai mengecewakan kepercayaan itu," kata Prabowo saat acara buka puasa bersama kader-kader PAN di Kantor DPP PAN, Jakarta dilansir ANTARA, Kamis, 21 Maret.
Prabowo menyatakan pihaknya harus bekerja lebih keras untuk rakyat.
Dia mengulang kembali ceramah Gus Miftah yang menceritakan kisah Umar bin Khatab saat diangkat sebagai khalifah.
BACA JUGA:
"Kemenangan ini tidak membawa suatu euforia, suatu kegembiraan yang meluap-luap. Saya kira ini disinggung Gus Miftah bahwa Umar begitu diangkat menjadi khalifah yang diucapkan justru innalilahi karena merasa tanggung jawab," kata Prabowo.
Karena itu, dibanding membuat pesta perayaan, Prabowo lebih memilih untuk bertemu dengan para pakar untuk berdiskusi mengenai masalah-masalah kebangsaan.
"Kita mengakui kita harus introspeksi diri. Kita mawas diri. Sebagai elite, elite politik, elite masyarakat harus melihat kelemahan sistem kita. Kita tidak boleh, menurut saya, menganggap semua itu sudah baik. Jadi, tidak hanya orang-orang tertentu yang merasa tidak baik-baik saja. Kita juga merasakan. Makanya, kita ingin memperbaiki," kata Prabowo.