Bagikan:

KUPANG - Dinas Pertanian Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat lahan pertanian seluas 503,35 hektare terdampak bencana banjir akibat cuaca ekstrem pada 8 hingga 14 Maret.

"Kami telah melaporkan keadaan lahan dan petani yang terdampak kepada pimpinan untuk ditindaklanjuti dengan bantuan darurat bencana dan bantuan benih," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malaka Januaria Maria Seran dikutip ANTARA, Selasa, 19 Maret.

Berdasarkan pendataan sementara per hari ini, lahan pertanian milik warga yang terdampak banjir seluas 503,35 hektare yang terbagi untuk lahan pertanian padi seluas 46,9 hektare, lahan jagung 449,85 hektare, dan lahan hortikultura 6,6 hektare.

Januaria menjelaskan pihaknya masih melakukan pemantauan terhadap tanaman pascabanjir untuk mengetahui kerusakan tanaman.

Ia menyebut tanaman tersebut baru bisa dikategorikan puso atau gagal panen atau tidak setelah satu minggu pengamatan. Puso adalah keadaan kerusakan tanaman atau bagian tanaman karena banjir, kekeringan, atau serangan hama.

Selain melakukan pendataan terhadap luas lahan terdampak, pihaknya juga melakukan pendataan terhadap petani terdampak.

Dari data sementara, jumlah petani yang terdampak banjir sebanyak 648 orang yang tersebar di Kecamatan Malaka Tengah, Malaka Barat, dan Weliman.

Hasil pendataan di sembilan desa terdampak di tiga kecamatan itu telah dilaporkan kepada pimpinan daerah.

Dinas Pertanian Kabupaten Malaka juga telah melakukan koordinasi lebih lanjut baik di tingkat provinsi maupun pusat berkaitan dengan bantuan bagi para petani terdampak bencana.

Pihaknya telah mendapatkan bantuan benih padi dan kacang hijau agar petani bisa menanam pada Musim Tanam II atau periode April-Agustus nanti.

Selanjutnya, para penyuluh lapangan juga terus melakukan pemantauan dan mengedukasi petani agar mempunyai kemampuan mitigasi bencana sehingga tidak berdampak pada ketahanan pangan petani dan semua masyarakat.

"Kami sudah bersurat kepada Kepala Badan Pangan Nasional mengenai keadaan bencana di Malaka untuk ditindaklanjuti dengan bantuan pangan pemerintah dari Bulog dan masih menunggu keputusan," ucapnya.