Bagikan:

PADANG - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyeldi memastikan seluruh pasien korban ledakan Rumah Sakit (RS) Semen Padang ditampung untuk mendapat perawatan kesehatan intensif. 

Dia bilang, pasien korban ledakan telah ditampung pada sejumlah RS lain di Kota Padang.

"Informasi terakhir ada 108 pasien dirawat inap di RS Semen Padang, 58 pasien diantaranya telah dievakuasi dan ditampung oleh sejumlah rumah sakit lain di Kota Padang. Sementara 50 pasien lain sudah bisa pulang ke rumah masing-masing," kata Mahyeldi di Padang, Sumbar, Rabu 31 Januari, disitat Antara. 

Ia memastikan, tidak ada kendala dalam proses evakuasi pasien rawat inap RS Semen Padang ke sejumlah rumah sakit lain di Kota Padang. 

Proses evakuasi didukung penuh oleh Polri, TNI, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, dan Provinsi, serta lembaga-lembaga terkait lainnya.

"Kami sudah minta Dinas Kesehatan Sumbar untuk mengawal evakuasi pasien. Semua RS di Kota Padang sudah ada komitmen bersama untuk penanganan pasien. Terlebih ini masuk dalam kondisi tertentu, sehingga seluruh rumah sakit langsung saling terkoneksi dan terkoordinasi," tuturnya.

Mahyeldi juga memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumbar untuk mengawal pengurusan pindah rujukan pasien BPJS Kesehatan agar tidak menyulitkan.

"Itu sudah dikoordinasikan dengan baik," imbuhnya.

Berdasarkan keterangan dari Kapolresta Padang, ledakan di RS Semen Padang diduga berasal dari bagian atap rumah sakit, tepatnya pada instalasi AC sentral yang sedang dalam perbaikan.

Ledakan itu membuat kerusakan cukup berat di lantai atap dan lantai satu rumah sakit. Sementara itu di lantai 3 hingga lantai 6 yang merupakan tempat pelayanan bagi pasien rawat inap, kerusakan yang terjadi hanya kerusakan skala ringan.

Tidak ada korban jiwa dalam ledakan itu. Korban luka akibat pecahan kaca juga tidak banyak dan telah mendapatkan perawatan.