AGAM - Dinas Pertanian Kabupaten Agam, Sumatera Barat, mencatat sekitar 80 hektare lahan pertanian gagal panen dampak dari erupsi Gunung Marapi yang melanda daerah itu semenjak 3 Desember 2023.
"Gagal panen lahan pertanian tidak sampai ratusan hektare dan yang terdampak cukup banyak melebihi ratusan hektare," kata Kepala Dinas Pertanian Agam Afniwirman di Lubuk Basung, Antara, Kamis, 25 Januari.
Lahan pertanian yang gagal panen merupakan data sementara berdasarkan pendataan yang dilakukan penyuluh pertanian milik kelompok tani. Sementara data lahan gagal panen milik perseorangan masih didata oleh pihak pemerintah nagari.
"Data dari penyuluh pertanian dan pemerintah nagari akan disingkronkan menjadi satu data. Data tersebut akan di-publish di posko tanggap darurat erupsi Gunung Marapi," katanya.
Ia menambahkan, lahan pertanian yang terdampak erupsi itu berada di Nagari atau Desa Bukik Batabuah Kecamatan Canduang, Nagari Sungai Pua, Batu Palano dan Sariak Kecamatan Sungai Pua.
"Daerah tersebut berdekatan dengan Gunung Marapi, sehingga berdampak terhadap pertanian," katanya.
Ia mengakui lahan pertanian yang gagal panen merupakan sayur-sayuran berupa kol, bawang prei dan lainnya.
Sementara untuk tomat dan cabai hanya merusak daun, sehingga hasil panen berkurang dari sebelumnya.
BACA JUGA:
"Hasil panen berkurang dari sebelumnya walau petani telah menyiram debu vulkanik dengan air, sehingga tanaman warga terbantu dari gagal panen," katanya.