Bagikan:

CIREBON - Bupati Cirebon Imron memastikan perbaikan ruangan di SMP Negeri 2 Cirebon, Jawa Barat dilakukan secepat mungkin pascaambruknya konstruksi atap di sekolah pagi tadi.

Imron mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Cirebon untuk meninjau secara langsung kondisi ruangan di sekolah tersebut, sehingga proses penanganan setelah kejadian terlaksana dengan baik.

“Informasi ada yang runtuh (atap) di dua ruangan. Tadi saya hubungi kepala dinas, memang benar. Jadi di SMP Negeri 2 Greged yang terdampak satu ruang kelas dan satu ruang guru,” kata Imron saat dikonfirmasi di Cirebon, Antara, Jumat, 12 Januari. 

Ia juga meminta Disdik Kabupaten Cirebon segera menyelidiki dan mengevaluasi kondisi struktur atap baja ringan yang diterapkan pada dua ruangan itu.

Dari hasil peninjauan, menurut dia, peristiwa itu diduga terjadi karena struktur konstruksi pada atap ruangan tersebut tidak mampu menopang beban genting yang terbuat dari tanah liat.

Imron menilai seharusnya ruangan itu memakai genting metal pasir, yang bebannya dapat ditahan secara maksimal dengan struktur atap baja ringan.

Sementara itu Kepala Disdik Kabupaten Cirebon Ronianto menjelaskan ambruknya atap dua ruangan itu terjadi saat berlangsungnya kegiatan belajar yang menyebabkan enam orang siswa terluka.

Menurut dia, kondisi korban saat ini berangsur pulih karena sudah menerima perawatan medis di puskesmas terdekat. Rata-rata siswa itu mengalami luka ringan setelah terkena puing-puing atap yang ambruk.

“Korban sudah pulang ke rumah masing-masing untuk proses penyembuhan. Mereka pelajar kelas VII, tiga orang putra dan tiga orang putri,” ujarnya.

Ronianto menjamin proses penyelidikan terus dilakukan dengan menggandeng pihak terkait, mengingat kesalahan struktur konstruksi itu masih menjadi dugaan penyebab ambruknya atap di SMP Negeri 2 Greged.