Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto angkat bicara terkait insiden pengeroyokan terhadap relawan Ganjar-Mahfud yang diduga dilakukan oknum TNI di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu, 30 Desember.

Agus memastikan kasus ini tengah ditangani oleh pihaknya. Dandim Boyolali telah melakukan langkah-langkah terkait penanganan kasus.

“Jadi itu dandim sudah berikan pernyataan ya tentang kejadian yang di Boyolali itu. kemudian dandim juga sudah melakukan langkah-langkah memberikan santunan dan sebagainya,” kata Agus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Minggu, 31 Desember.

Saat ditanya lebih jauh terkait penanganan kasus, Agus menyebut bila hal itu wewenang dari KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.

“Saya rasa itu ranahnya bapak KSAD ya. Bapak KSAD sudah memerintahkan satuan terkaitnya untuk menangani masalah itu,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan sebuah insiden yang memprihatinkan terjadi di Boyolali, Sabtu, 30 Desember, di mana sejumlah relawan dan pendukung pasangan calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menjadi korban penganiayaan oknum TNI.

Video dramatis insiden tersebut dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, termasuk Twitter.

Rekaman video menunjukkan adegan penganiayaan terhadap pengemudi sepeda motor oleh sekelompok orang. Awalnya, mereka terlihat berada di pinggir jalan, namun kemudian mendekati pengendara sepeda motor yang sedang melintas.

Korban penganiayaan yang diketahui sebagai relawan dari pasangan calon presiden nomor 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD, baru saja pulang dari sebuah acara kampanye di Boyolali. Kejadian tersebut terjadi di traffic light Sonolayu, Boyolali, Jawa Tengah, ketika korban dicegat oleh sejumlah orang yang ternyata merupakan oknum TNI dari Batalyon 408.

Dalam narasi video, diketahui bahwa motif penganiayaan ini terkait dengan pengendara sepeda motor yang menggunakan knalpot tidak standar dengan suara keras. Setelah dicegat, korban langsung dibawa ke pos penjagaan.