JATIM - Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Minggu 31 Desember. Gunung di Jawa Timur itu melontarkan abu 800 meter dari puncak atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Berdasarkan keterangan petugas pos pengamatan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Kabupaten Lumajang, Ghufron Alwi yang disitat Antara, gunung itu erupsi pukul 01.30 WIB dan terekam di seismograf memiliki amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 207 detik.
Selama periode pengamatan Minggu 31 Desember pukul 00.00 sampai 06.00 WIB, Ghufron mengatakan kawah utama Gunung Semeru mengeluarkan asap putih tipis setinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Selama kurun waktu itu, gunung berketinggian 3.676 meter itu mengalami 11 kali gempa erupsi dengan amplitudo 12-22 mm selama 71-170 detik, satu kali gempa awan panas letusan dengan amplitudo 22 mm selama 207 detik, dan empat kali gempa embusan dengan amplitudo 4-8 mm selama 50-62 detik.
Di samping itu, Semeru mengalami satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 3 mm selama 267 detik serta tiga kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 8-10 mm selama 52-274 detik.
BACA JUGA:
Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Semeru masih berada di Level III atau Siaga.
Warga dilarang beraktivitas di sektor tenggara, di sepanjang Besuk Kobokan, hingga sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di samping itu, PVMBG meminta warga tidak melakukan aktivitas di area berjarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh 17 km dari puncak karena berpotensi terkena dampak awan panas dan aliran lahar.
Warga juga diminta tidak melakukan aktivitas di area dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terdampak lontaran batu pijar.
PVMBG mengimbau warga mewaspadai potensi awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan.