Bagikan:

JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy atau Rommy minta kadernya kompak. Semua harus memenangkan pasangan nomor urut tiga Ganjar Pranowo-Mahfud MD serta berupaya mendapat kursi legislatif di berbagai tingkatan.

Hal ini disampaikan Rommy menanggapi adanya deklarasi dukungan dari kader PPP yang menamakan diri sebagai Pejuang PPP kepada pasangan nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Kamis, 28 Desember kemarin.

“Seluruh fungsionaris dan struktur kepemimpinan partai di seluruh tingkatan mulai dari DPP, DPW, DPC, PAC dan Ranting PPP serta caleg PPP di seluruh Indonesia tetap tegak lurus mengamankan keputusan partai dalam pengusungan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024,” kata Rommy dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 29 Desember.

Rommy minta semua kader tak terpengaruh dengan propaganda yang masif terdengar. Semua harus fokus dan kompak mencapai target di Pemilu 2024.

“Saya meminta kader PPP tetap kompak, dan berkonsentrasi sekeras-kerasnya untuk mendapatkan kursi legislatif sebanyak-banyaknya di semua tingkatan,” tegasnya.

“Tidak perlu terpengaruh dengan bombardir propaganda aneka survei karena PPP mau menang pemilu, bukan menang survei,” sambung Rommy.

Dalam kesempatan itu, Rommy juga minta Plt Ketua Umum PPP M. Mardiono memberi sanksi bagi kader yang mendukung pasangan nomor urut dua di Pilpres 2024 diberi sanksi. Apalagi, mereka tidak berkoordinasi lebih dulu.

Bagi kader, sambung Rommy, sanksinya bisa berupa peringatan hingga pemecatan. Sementara bagi caleg mereka bisa saja tak dapat restu untuk dilantik meski terpilih.

“Jika yang bersangkutan adalah caleg, maka Majelis Pertimbangan DPP PPP merekomendasikan yang bersangkutan agar tidak dilantik meskipun terpilih dalam Pileg 2024,” pungkasnya.