Bagikan:

JAKARTA - Iring-iringan pengantar jenazah mantan Gubernur Papua Lukas Enembe berujung ricuh. Massa membakar Kantor Denkesyah, Kios Manset dan Perumahan Dinas Jabatan Kasi Korem 172/PWY Jayapura.

Aksi pembakaran itu bermula ketika rombongan pengantar jenazah melintas di Lampu Merah Waena. Tiba-tiba massa melemparkan batu ke arah aparat keamanan yang berjaga di depan Gapura Masuk Asrama Korem 172/PWY Waena.

“Merespons aksi tersebut, anggota melakukan tembakan peringatan dan sejumlah upaya untuk mengendalikan situasi," ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo, Jumat, 29 Desember.

Namun, massa justru lebih bertindak anarkis. Mereka membakar beberapa bangunan di sekitar Lampu Merah Waena, termasuk kantor Denkesyah, kios, dan perumahan dinas Jabatan Kasi Korem 172/PWY Jayapura sekitar pukul 17.50 WIT.

Aksi anarkis massa tak terhenti di situ. Mereka juga membakar kios yang berada dekat dengan Lampu Merah Waena.

Api semakin besar dan cepat menjalar karena kios-kios itu berisi barang-barang yang mudah terbakar.

"Pada pukul 18.10 WIT, satu unit AWC Polda Papua tiba di tempat kejadian untuk membantu pemadaman. Kolaborasi antara kepolisian dan petugas pemadam kebakaran berlanjut dengan kedatangan dua SSK anggota gabungan TNI/Polri dan tiga unit mobil pemadam kebakaran," ungkap Benny.

Beberapa jam berlalu, api akhirnya bisa dipadamkan sekitar pukul 20.30 WIT. Meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp2 miliar.

“Aparat Kepolisian saat ini tengah melakukan pendataan terkait pelaku usaha dan korban yang terdampak. Selain itu, penyelidikan intensif terus dilakukan untuk mengungkap motif dan dalang di balik peristiwa ini,” kata Benny.

Terlepas dari hal itu, kepolisian mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tak terprovokasi. Kemudian, diminta bekerja sama dalam memberikan informasi yang dapat membantu proses penyelidikan lebih lanjut.