Bagikan:

JAKARTA - Siapa bilang bertani hanya bisa dilakukan di desa. Di kota-kota besar seperti Jakarta, bertani juga bisa dilakukan dan hasilnya tak kalah hebatnya dan Ganjar Pranowo ikutan panen anggur.

Seperti yang dilakukan Kelompok Tani Wanita (KTW) Dsafa di RW 7 Kecamatan Kembangan Jakarta Barat. Memanfaatkan gang-gang sempit dan lahan kosong sekitar rumah, mereka berhasil menanam aneka sayuran, buah hingga budidaya ikan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan, beberapa produk berhasil dijual ke pasaran hingga meningkatkan ekonomi warga.

Kabar suksesnya warga Kembangan melakukan urban farming itu sampai ke telinga Capres 2024, Ganjar Pranowo. Ganjar yang saat ini berada di Jakarta langsung mengunjungi tempat itu, Sabtu, 7 Oktober.

Dan benar saja, saat Ganjar tiba, ia langsung disambut dengan aneka macam sayuran yang ditanam warga di gang-gang sempit pinggir jalan. Sayuran itu berjajar rapi, nampak segar dan tumbuh dengan subur.

"Ini kami mulai sejak 2017 pak Ganjar, jadi dulu kami ingin membuat setiap gang ini hijau dengan menanam aneka macam sayuran. Ternyata hasilnya sangat bagus dan mampu mencukupi kebutuhan warga, jadi program ini lanjut sampai sekarang," kata Wandi, salah satu warga sekaligus penanggungjawab KTW Dsafa.

Melihat hasil yang menjanjikan itu, warga juga menanfaatkan lahan kosong yang ada di belakang perkampungan. Lahan yang dulunya tempat pembuangan sampah dan dipenuhi semak belukar itu kini disulap menjadi Agro Edu Wisata yang menghasilkan.

"Kami menanam anggur, jeruk, durian dan aneka sayuran seperti kangkung, selada, pokcoy, cabai, tomat, seledri dan lainnya. Kami juga budidaya ikan lele dan mujaer yang sudah berkali-kali panen pak," timpal Khusnul Khotimah, salah satu anggota KWT Dsafa Kembangan.

Ganjar langsung diajak menuju lokasi Edu Agro Wisata yang dimaksud. Dan benar saja, aneka macam buah dan sayur tumbuh subur di sana. Ganjar sempat diajak memanen buah anggur dan menanam cabai oleh para petani ibu kota itu.

"Tidak hanya kami konsumsi sendiri pak, banyak produk yang kami hasilkan bisa kami olah dan jual ke pasaran seperti keripik kangkung, keripik selada, teh bunga telang, abon lele dan lainnya," jelas Khusnul.

Ganjar tak henti-hentinya tersenyum bangga dengan semangat ibu-ibu KTW Dsafa Kembangan itu. Menurutnya, apa yang dilakukan mereka adalah wujud nyata program kedaulatan pangan.

"Ini contoh menarik ya, warga kota memanfaatkan gang sempit dan lahan kosong untuk bercocok tanam dan hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan mereka. Ada anak-anak muda yang terlibat sebingga ini tidak hanya jadi tempat bercocok tanam, tapi juga jadi tempat edu agro wisata yang menarik, banyak orang piknik ke sini," ucapnya.

Ganjar menegaskan, sebenarnya setiap keluarga bisa berdaulat dari sisi pangan. Mereka tidak harus tergantung dengan orang lain, karena bisa menanam sendiri dan memiliki ketahanan pangan secara mandiri.

"Misalnya ketika harga cabai naik, mereka bisa tanam sendiri. Sayuran mahal bisa petik sendiri di pekarangan. Bahkan tak hanya untuk konsumsi sendiri, ini bisa dijual sehingga menambah ekonomi," jelasnya.

Disambut Antusias

Dalam kunjungan ke Agro Edu Wisata Kembangan itu, Ganjar disambut antusias ribuan masyarakat. Mulai anak kecil hingga orang dewasa terus mendekati Ganjar untuk minta foto dan bersalaman.

Ganjar juga nampak akrab dengan anak-anak dan melayani mereka dengan ceria. Bahkan ada moment ketika Ganjar menggendong seorang balita dengan manjanya dan balita itu nampak nyaman digendong Ganjar cukup lama.

"Pak Ganjar menang ramah sekali, merakyat. Itu anak kecil saja mau digendong dan tenang sekali. Tanda pak Ganjar penuh cinta dan kasih sayang pada rakyatnya," ucap warga.