Bagikan:

JAKARTA - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih melanda kawasan lereng Gunung Agung, Kabupaten Karangasem, Bali pada Jumat 29 September pagi ini. Petugas gabungan masih melakukan upaya pemadaman.

Plt. Pusdatinkom Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari berujar, medan hutan pada titik yang terbakar menyulitkan petugas melakukan pemadaman.

"Pemadaman terhambat akses jalan menuju titik api. Selain itu, lokasi kawasan terbakar berada jauh di atas lereng gunung," kata Abdul Muhari dalam keterangannya, Jumat, 29 September.

Pusat Pengendalian Operasi Kabupaten Karangasem melaporkan karhutla terjadi di kawasan lereng Gunung Agung sejak Kamis, 28 September. Api pertama kali teridentifikasi pada pukul 08.00 WITA.

Identifikasi dari petugas, kawasan terbakar mencakup tanaman seperti sonokeling, akasia, rumput kering, dan semak belukar.

Peristiwa ini berada di Dusun Juntal, Desa Kubu, Kecamatan Kubu. Informasi tersebut pertama kali dilaporkan Babinsa Kubu, yang menyebutkan adanya asap tebal di bagian lereng gunung.

"Belum diketahui penyebab karhutla tersebut," ujar Abdul Muhari.

Tim gabungan yang berusaha untuk memadamkan api berasal dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karangasem, dinas pemadam kebakaran, RPH Kubu, Bhabinkamtibmas, Babinsa, dan masyarakat setempat.

Sementara itu, kebakaran hutan juga terjadi di wilayah Resort Pengelolaan Hutan atau RPH Daya yang berada pada Unit Pelaksana Teknis Daerah Kesatuan Pengelolaan Hutan Bali Timur. Peristiwa kebakaran terjadi di Dusun Belong, Desa Ban dan Dusun Juntal, Desa Kubu. Kedua desa ini berada di Kecamatan Kubu.

Pantauan pada Kamis malam, pukul 20.25 WITA, RPH Kubu menginformasikan ada 1 titik api di wilayahnya, sedangkan RPH Daya menyebut 2 titik api di seputaran hutan Dusun Belong, Desa Ban.

"Menurut laporan pada Kamis, api menyebar ke wilayah bawah, utara dan barat laut. Namun, Upaya pemadaman difokuskan pada wilayah utara, sedangkan pemadaman di sisi barat laut terhambat jarak jauh dan medan yang terjal," jelasnya.

Pada Kamis malam, sebagian titik api berhasil dikendalikan. Sementara beberapa titik masih menyala karena posisi yang sulit dan angin kencang.

Estimasi luas kebakaran di wilayah RPH Daya sekitar 80 hektar, sedangkan kerugian material dan lingkungan masih dalam perhitungan. Otoritas RPH masih menginvestigasi penyebab karhutla yang terjadi di wilayah RPH Kubu, kemudian merambat ke wilayah RPH Daya.