JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengingatkan kepada seluruh umat akan siklus kehidupan manusia melalui momentum Maulid Nabi Muhammad SAW (shallallahu alaihi wa sallam).
"Terdapat aksioma bahwa puncak kejayaan umat akan digilir oleh Allah SWT (subhanahu wa ta'ala) di antara umat manusia," katanya dalam acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Istiqlal, yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis, 28 September.
Muhadjir menjelaskan, aksioma tersebut diperoleh dari surat Ali Imran ayat 144, yang menyatakan secara umum bahwa Nabi Muhammad SAW adalah manusia biasa, dan menjadi istimewa karena beliau diutus menjadi rasul.
Ayat ini, kata dia, juga menegaskan bahwa kalau Rasulullah SAW terbunuh, maka sama dengan manusia lainnya, tidak ada kesaktian yang membedakannya.
BACA JUGA:
"Dan kalau kemudian Rasulullah SAW meninggal lalu semua orang murtad, maka tidak akan memengaruhi wibawa Allah SWT sama sekali," tambahnya.
Adapun asbabunnuzul (sebab diturunkan) ayat tersebut, kata Muhadjir, adalah peristiwa Perang Uhud, di mana Umat Islam dikalahkan oleh kaum yang sebelumnya dikalahkan oleh Umat Islam.
Sehingga, sambungnya, kebangkitan umat Islam sebagaimana di era Turki Utsmani juga dapat terjadi, tergantung dengan ikhtiar yang dilakukan oleh Umat Islam.
Menurutnya, saat ini Umat Islam tengah menemukan cara baru untuk mencapai peradaban Islam yang unggul, dan moderat. Hal itu lah yang harus dijadikan semangat kembali untuk meraih kejayaan Islam.
"Maulid Nabi ini adalah bagian dari upaya kita untuk mengingat dan meneladani kembali seorang manusia istimewa yang bernama Muhammad SAW," tutur Muhadjir Effendy.