Bagikan:

JAKARTA - Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Ida Mahmudah meminta Pemprov DKI memasang kamera CCTV sebagai bentuk pengawasan Hutan Kota UKI Cawang yang berpolemik lantaran sempat menjadi lokasi perkumpulan kelompok LGBT.

Menurut Ida, Pemprov DKI tak bisa hanya menempatkan peetugas untuk menjaga hutan kota. Mengingat, sebelum kasus ini ramai, tak ada petugas pengamanan yang rutin memantau sekeliaing area hutan kota tersebut.

"Di sana kan ada petugasnya. Harus dimaksimalkan kehutan kita agar tidak dimanfaatkan hal yang tidak kita inginkan. Selanjutnya, saya berharap cctv di semua hutan tersebut untuk di tinjau lagi, apakah CCTV itu masih aktif atau tidak," ungkap Ida kepada wartawan, Kamis, 27 Juli.

Kasus Hutan Kota UKI Cawang menjadi sarang LGBT awalnya diungkapkan Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina yang mengaku mendapat laporan warga.

Dalam pembacaan hasil reses kedua tahun 2023, Wa Ode meminta Pemprov DKI melakukan pengawasan dan pengamanan di area hutan dan taman kota karena kerap terjadi kriminalitas dan tempat berkumpulnya LGBT.

Usai menjadi perbincangan, jajaran Satpol PP DKI Jakarta langsung melakukan pengawasan 24 jam di area Hutan Kota UKI Cawang sejak Selasa, 25 Juli malam.

Dari kondisi ini, Ida meminta masyarakat untuk turut melaporkan jika terjadi kegiatan mencurigakan pada lokasi hutan kota lainnya yang tersebar di Ibu Kota agar bisa ditindaklanjuti.

"Kalau memang hanya mengandalkan pemda saja, memang kita sangat berat, ya. Harus ada partisipasi masyarakat setempat untuk membantu memantau dan memanfaatkan taman maupun hutan di lingkungan masing-masing," kata dia.

Kurangnya pengawasan Pemprov DKI Jakarta terhadap ruang terbuka hijau (RTH) sering disalahgunakan oleh para pelaku kejahatan hingga tindakan asusila.

Seperti yang terjadi di Hutan Kota UKI Cawang, Jakarta Timur. Menurut informasi yang dihimpun, di Hutan Kota UKI ini sering dijadikan tempat prostitusi pasangan sejenis.

Tampak, kawasan Hutan Kota UKI sangat lengang dan redup karena tertutup rerimbunan pohon. Banyak sampah dedaunan kering yang berserakan di dalam area Hutan Kota UKI, Jakarta Timur.

Minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) membuat kawasan ini banyak disalahgunakan oleh sejumlah orang tak dikenal pada malam hari.

Di sela-sela tumpukan sampah dan daun-daun kering, ternyata ditemukan alat kontrasepsi (kondom) bekas pakai yang berserakan di dalam area Hutan Kota UKI tersebut. Diduga, sejumlah kondom tersebut diduga digunakan oleh para pelaku untuk melakukan hubungan seksual di dalam area Hutan Kota UKI.