Bagikan:

JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyatakan, pencarian terhadap Idun Rohim Zen, haji lansia berusia 87 tahun yang hilang diperluas sampai Madinah.

"Proses pencarian seorang haji yang tergabung dalam Kloter 20 Embarkasi Palembang itu diperluas hingga ke Madinah," kata Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah Zaenal Muttaqin di Madinah, dikutip dari Antara, Rabu, 19 Juli. 

Ia mengatakan proses pencarian terhadap Idun masih berlangsung hingga saat ini.

"Teman-teman Pelindungan Jamaah (Linjam) juga terus berusaha termasuk kami di Madinah barangkali orang tersebut ada di Madinah," katanya.

Zaenal menjelaskan berdasarkan informasi yang diperoleh, Idun hilang saat posisi mereka masih di Arafah, Mekkah, dan berharap yang bersangkutan segera ditemukan.

"Mudah-mudahan Pak Idun bisa segera ditemukan. Total ada tiga orang yang hilang, tetapi dua orang sudah ditemukan jenazahnya," kata dia.

Zaenal menegaskan kendati penyelenggaraan ibadah haji telah selesai, pencarian terhadap Idun akan terus dilakukan tanpa batas waktu.

Menurut dia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia di Arab Saudi akan melanjutkan pencarian.

"Ada perwakilan negara kita, KJRI melalui staf teknis urusan haji atau Kantor Urusan Haji (KUH) akan mencari. Jadi, ketika petugas haji sudah selesai bukan berarti pencarian berhenti. Pencarian tetap dilanjutkan oleh pihak-pihak terkait yang diamanahkan negara untuk melindungi warga negara Indonesia di Arab Saudi. Tidak ada batas waktu," katanya.

Begitu juga dengan haji yang sakit. Meskipun rombongannya telah pulang ke Tanah Air, haji yang sakit tetap ditanggung oleh Pemerintah Arab Saudi. Saat sudah sembuh, maka akan dipulangkan diantar oleh teman-teman dari Konsulat Jenderal RI melalui staf teknis urusan haji atau Kantor Urusan Haji (KUH).

"Jadi, usaha pencarian Pak Idun terus dilakukan dari berbagai sisi. Kemarin saat kami bersama dengan Pak Harun, beliau mengatakan ada beberapa rumah sakit juga tempat-tempat penyimpanan jenazah sudah kita datangi," katanya.

Apabila nanti ada pernyataan resmi dari pihak Arab Saudi, kata Zaenal, pihaknya akan menyampaikan kepada keluarga dan masyarakat.

"Kita juga ada konsulat, itu berhubungan dengan Pemerintah Arab Saudi, ketika misalnya menemukan jenazah atau orang yang memang sesuai dengan identitas sebagaimana yang tersebar itu. Foto atau video disebar bukan hanya sebatas teman-teman yang bertugas tetapi kita juga membangun jaringan," ucapnya.

Zaenal mencontohkan jenazah Suharja ditemukan bukan oleh warga negara Indonesia, tetapi oleh pihak keamanan atau komunitas.