Bagikan:

BOGOR - Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Megawati Sukarnoputri meminta BRIN untuk mempertajam riset bonus demografi yang dimiliki oleh Indonesia.

"Mulai tahun ini kita mengalami bonus demografi. Saya minta BRIN untuk mempertajam apa maksud bonus demografi karena hanya berlangsung 13 tahun," kata Presiden Indonesia kelima tersebut di Kawasan Sains dan Teknologi Soekarno, Kabupaten Bogor, Jawa Barat dilansir ANTARA, Rabu, 5 Juli.

Megawati mengatakan BRIN terus berupaya untuk bisa membantu melalui riset yang dapat mengoptimalkan potensi bonus demografi untuk kemajuan pembangunan Indonesia di masa depan.

Keberadaan bonus demografi itu memberikan sebuah keunggulan bagi Indonesia lantaran penduduk usia produktif lebih banyak ketimbang usia nonproduktif.

Menurut dia bila potensi bonus demografi itu dioptimalkan dapat mengubah status Indonesia dari sebuah negara berkembang menjadi negara maju.

"Untuk bisa mempertegas dan mempermudah mereka (penduduk usia produktif) tentunya ini harus dimasukkan ke dalam alokasi, selain anggaran juga hal-hal apa yang dapat segera membuat mereka mendapatkan umpamanya lapangan kerja dan lain sebagainya," ujar Megawati.

Selain riset bonus demografi, BRIN juga memprioritaskan riset terhadap pangan mengingat dampak krisis iklim yang semakin cepat dan ekstrem.

Megawati ingin BRIN melakukan riset yang dapat menciptakan kedaulatan pangan dan memenuhi kebutuhan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia, salah satunya tanaman stevia yang dapat digunakan sebagai pemanis yang dapat menggantikan gula dari tebu.

Dia pun berharap generasi muda mau menjadi petani karena tanpa adanya petani, maka tidak akan ada makanan yang tersedia.

"Seharusnya untuk butuh makanan ya butuh orang. Bung Karno menitipkan bahwa hal paling utama untuk kebutuhan rakyat adalah kenyang, artinya perut tidak lapar," pungkas Megawati.