TULUNGAGUNG - Manajemen RSUD dr. Iskak Tulungagung memastikan memberikan perlindungan bagi pegawainya yang mendapat intimidasi dari pengunjung karena berusaha menegakkan aturan terkait ketentuan membesuk pasien dan larangan merokok di dalam areal/lingkungan rumah sakit.
"Ada kejadian (ketegangan) yang melibatkan tenaga satpam kami dengan pengunjung (berlatar) anggota DPRD (Tulungagung). Kejadiannya pada Selasa (27/6), sekitar pukul 20.30 WIB," kata Kepala Tata Usaha RSUD dr. Iskak Tulungagung Eko Sudharmono dikutip ANTARA, Senin, 3 Juli.
Insiden tersebut terekam kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di area sekitar gedung Graha Mandiri, dengan durasi 1 menit 44 detik. Video rekaman kejadian melibatkan legislator dengan petugas keamanan rumah sakit itu kemudian viral di media sosial.
"Itu awalnya petugas menegur pengunjung tersebut (belakangan diketahui berinisial JTA, anggota DPRD Tulungagung) yang sedang merokok di area rumah sakit, kemudian masuk ke graha mandiri dengan membawa anak di bawah umur," tuturnya.
Diduga tak terima ditegur oleh petugas keamanan (satpam), JTA lalu mendatangi penjaga tersebut dan bersitegang.
Pada detik ke-22 di rekaman video, nampak JTA melepas masker petugas jaga dan mengatakan sesuatu pada petugas tersebut.
Joko lalu kembali ke pintu lift, tak lama berbalik kembali ke petugas tersebut dan menyentuh kepala petugas jaga tersebut pada detik ke-65.
Petugas yang mendapat perlakuan itu cuma diam, sedang rekannya berusaha meredam suasana.
BACA JUGA:
Petugas jaga tidak tahu bahwa dia berhadapan dengan seorang anggota dewan.
"Tidak tahu, satpam juga tidak tahu," kata Eko.
Pihak RSUD dr. Iskak sudah memediasi kejadian tersebut dan berusaha menyelesaikan perkara tersebut secara kekeluargaan.
Namun ada desakan dari pengelola rumah sakit untuk memberikan perlindungan pada pegawainya saat bertugas.
"Apabila menertibkan aturan harus ada perlindungan dari manajemen," kata Eko.
Merasa tak dihargai saat bertugas, pihak pengelola rumah sakit bakal membawa perkara ini ke jalur hukum. "Setelah ini akan kami lapor," katanya.
Dikonfirmasi terpisah, JTA saat dikonfirmasi melalui telepon mengakui sempat terjadi situasi kurang nyaman saat dia melakukan kunjungan besuk ke RSUD dr. Iskak bersama keluarga.
Namun dia membantah melakukan kekerasan pada petugas RSUD tersebut, melainkan sebatas melepas masker milik petugas karena nada bicaranya dinilai tidak sopan.
"Tidak ada (kekerasan), aku melepas masker dia iya," jawab JTA.
Terkait rencana pengaduan kejadian itu ke polisi, JTA mempersilakan jika ingin dibawa ke jalur hukum. Dia bersikeras tak melakukan kekerasan pada pegawai tersebut. Dia juga mengaku tidak mengamuk apalagi memukul petugas RSUD tersebut.
"Ya tidak apa-apa dilaporkan. Saya tidak ada (melakukan) kekerasan fisik," katanya.