Ada Aplikasi Lapor Gus Men, Jemaah Haji Kini Bisa langsung Laporkan Masalah
Ilustrasi. (Pexels/Sulmoha)

Bagikan:

MADINAH - Demi memudahkan pelayanan jemaah haji Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag) meluncurkan aplikasi pengaduan atau pelaporan permasalahan yang dialami atau ditemukan selama menjalani prosesi ibadah haji, baik selama di Madinah maupun Mekkah.

Aplikasi bernama http://bit.ly/jemaah-lapor-gusmen ini akan dimonitor langsung oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Jemaah bisa lapor kalau ada masalah, bentuknya online. Nanti laporan itu bisa dibaca langsung di dashboard. Jadi ketahuan titik masalahnya di mana untuk selanjutnya dicarikan solusinya," kata Tenaga Ahli Menteri Agama Mahmud Syaltout, di Daerah Kerja (Daker) Madinah, Sabtu (10/6).

Tim monitoring dan evaluasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ini menjelaskan adanya pelaporan via aplikasi tersebut, kata Syaltout, diharapkan memudahkan jemaah karena online dan mengisi sejumlah pertanyaan serta mengisi biodata pelapor.

Syaltout mengatakan Gus Men, panggilan akrab Yaqut Cholil Qoumas telah menegaskan kepada jemaah haji agar tidak sungkan melapor ke petugas haji jika menemukan masalah.

"Jadi jemaah tidak perlu khawatir laporannya tidak direspons. Nanti kalau sudah tertangani, kami WhatsApp karena di kanal pengaduan itu tercantum nomor telepon pelapor," katanya dikutip ANTARA, Sabtu, 10 Juni.

Apabila laporan tidak tertangani, kata Mahmud Syaltout, pihaknya akan memanggil pihak-pihak terkait dengan masalah tersebut.

"Kalau belum tertangani, kami panggil seperti tahun lalu. Awalnya jemaah yang melaporkan ketakutan tapi akhirnya bisa diselesaikan," katanya.

Bahkan, pada pihaknya memberikan reward atau penghargaan sebesar 100 riyal kepada calon haji tersebut.

"Kalau jemaah yang melaporkan masalah ternyata tidak ada dalam laporan sektor berarti kan genuine. Kami berikan penghargaan," katanya.

Mahmud Syaltout menambahkan seluruh laporan yang masuk ke kanal pengaduan nantinya akan dipilah terlebih dahulu.

"Kami lihat mana yang menjadi prioritas untuk segera ditangani," pungkasnya.