Bengkel Galangan Kapal di Kampung Bugis, Tanjungpinang Ludes Terbakar
Warga menyaksikan bengkel kapal terbakar di Kampung Bugis, Tanjungpinang, Kepri (Foto: ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Arus pendek arus listrik diduga menjadi pemicu kebakaran bengkel galangan kapal di Kelurahan Kampung Bugis, Tanjungpinang. 

Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun gudang yang difungsikan sebagai bengkel galangan kapal ludes terbakar.

"Juga terjadi ledakan keras di bengkel kapal dan saat ini masih dilakukan penyelidikan," Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tanjungpinang, Kepri, Hantoni dilansir Antara, Sabtu, 23 Januari. 

Dia menambahkan, 3 kapal yang tengah bersandar di bengkel juga dilalap si jago merah. Kebakaran terjadi sekitar pukul 09.30 WIB, Jumat malam kemarin. Lokasi kebakaran diperkirakan sekitar 50 meter dari dermaga jembatan lingkar Kampung Bugis.

Api berhasil dipadamkan dengan menggunakan mesin floting pump 2 unit dan 1 unit mesin portable dibantu mobilisasi oleh pompong milik penambang sekitar. Serta dari Polair Polres Tanjungpinang, kapal tugboat serta penambang air bersih di laut dari kapal sekitar.

"Proses pemadaman api dan pendinginan berlangsung sampai dengan pukul 23.50 WIB," katanya.

Seorang warga sekitar yang menyaksikan kebakaran itu, Zainal Takdir menyatakan, bengkel galangan kapal tersebut milik seorang pengusaha yang akrab disapa Combet.

Bengkel kapal itu sudah beroperasi puluhan tahun. Sejumlah warga Kampung Bugis bekerja menggantungkan nasibnya di bengkel tersebut.

"Kasihan juga dengan nasib pekerja di situ, dengan adanya kejadian ini mereka tentu kehilangan mata pencaharian," kata Zainal.

Sementara itu Wali Kota Tanjungpinang Rahma menyampaikan keprihatinan atas kejadian dan musibah yang terjadi.

Karena pekan sebelumnya, peristiwa kebakaran juga melanda rumah seorang warga pesisir di Teluk Keriting.

Dia mengimbau masyarakat Tanjungpinang lebih meningkatkan kewaspadaan agar musibah ini tidak lagi terjadi.

"Cuaca juga tengah ekstrem. Sebaiknya warga berhati-hati, apalagi yang dtinggal di daerah pesisir," demikian Rahma.