Bagikan:

MADINAH - Jemaah haji khusus Indonesia mulai tiba Madinah, Arab Saudi, Senin (5/6) 2023 dengan total sebanak 283 calon haji (calaj) dari total kuota 18.320 calhaj (17.680 jatah kuota dan 640 tambahan).

Total 283 calhaj tersebut diberangkatkan oleh delapan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) yakni PT Patuna Mekar Jaya, Diyo Siba, Kharissa Permai Holiday, Indah Permata Permai, Suhada Arafah Wisata, Raihan Alya Tour, Pancar Ni'mah, dan Namira Amalia Utama.

Kasi Pengawasan Haji Khusus Daker Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Rudy N Ambary, di Madinah, Senin menjelaskan jemaah haji khusus direncanakan terakhir tiba di Arab Saudi sekitar awal pekan ketiga Juni 2023.

"Kalau sudah tanggal 20-an Juni biasanya dari Jeddah langsung ke Mekkah. Ada sekitar 70-75 persen Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus ( PIHK) menurunkan jemaahnya di Jeddah, baru kemudian mereka bawa ke Madinah dan yang terakhir biasanya dari Jeddah langsung ke Mekkah, baru kemudian ke Madinah," kata Rudy dilansir ANTARA, Senin, 5 Juni.

Rudy menjelaskan PPIH Arab Saudi bertugas melakukan pengawasan pada PIHK terkait layanan jamaah haji khusus terkait dengan administrasi, fasilitas hotel, makanan, transportasi, kesehatan, apakah sesuai dengan paket yang ditawarkan dan dibayarkan jamaah.

"Kami melakukan pengawasan dari awal, saat mereka di sini, begitu juga saya akan menuju ke Mekkah akan kami cek lagi. Ada permasalahan atau tidak, kami concern ke situ," katanya.

Dia menjelaskan dari hasil pengawasan untuk kedatangan perdana, seluruhnya berjalan lancar, tidak ada kendala.

Hal sama juga disampaikan anak pemilik Diyo Group Syamirah Arifah dan Muhammad Zaki Nawawi yang mengatakan seluruh tahapan berjalan lancar dari Tanah Air ke Madinah.

"Kami tiba di Jeddah kemudian ke Madinah dengan bus. Alhamdulillah semua berjalan lancar. Alhamdulillah semua jamaah juga sehat meskipun ada beberapa lansia. Ada dua lansia, kondisinya bukan risiko tinggi, usianya 68 tahun," kata Syamirah ditemui saat kedatangan jamaahnya di Hotel Movenpick yang berjarak sekitar 50 meter dari Masjid Nabawi, Madinah.

Dia menjelaskan jemaah akan tinggal di Madinah selama sembilan hari untuk menyelenggarakan Arbain dan setelah itu akan ke Jeddah, total 30 hari selama di Arab Saudi.

Selain Arbain, kata dia, selama di Madinah, jemaah juga akan diajak ke makam Rasulullah, ke makan Baqi, tur Qiblatain, Madjid Quba, Arbain, dan ke tempat religi lainnya.

"Untuk fasilitasnya hotel bintang lima, satu kamar maksimal empat orang. Di Mekkah Maktab VIP 111, keluar tenda hanya 100 meter sudah eskalator menuju tempat lempar jumroh," katanya.

Terkait dengan harga paket haji khusus, Muhammad Zaki Nawawi menyebutkan di tempatnya mematok harga 18 ribu dolar AS dengan masa tinggal 30 hari di Arab Saudi dan jamaah bisa melaksanakan Arbain di Madinah.

Penempatan jemaah haji khusus berbeda dengan haji reguler yakni, selama mereka di Madinah, tempat menginap tidak boleh lebih dari 750 meter dari Masjid Nabawi dengan fasilitas bintang lima, mendapatkan pelayanan makan prasmanan, kecuali saat di bandara yang mendapatkan makanan boks.

Bagi PIHK yang tidak memberikan pelayanan yang memadai, maka sikap dan tindakan Kementerian Agama adalah memberikan catatan, memberikan teguran tertulis, dan pelanggaran terberat seperti tidak memberangkatkan jemaah dengan pencabutan izin.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama No 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umroh dan Penyelenggaraan Haji Khusus, satu rombongan dari PIHK terdiri atas 45 calhaj dan tiga petugas terdiri atas penanggung jawab PIHK, petugas kesehatan, dan pembimbing ibadah.