JAKARTA - Varian baru COVID-19 asal Inggris ditemukan menyebar dengan cepat hampir ke seluruh wilayah Portugal. Hal itu membuat sistem layanan kesehatan negara tersebut kritis.
Menyebarnya varian baru COVID-19 terjadi di tengah tenaga kesehatan Portugal masih kewalahan dengan angka penularan harian COVID-19 yang tinggi. Salah satu dampaknya, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit semakin menipis.
Melansir Reuters, Kamis, 21 Januari, Menteri Kesehatan Portugas Marta Temido mengatakan sekitar 20 persen kasus penularan COVID-19 dilaporkan berasal dari varian baru. Marta pun mengingatkan jumlah tersebut dapat bertambah hingga mencapai 60 persen pada minggu depan.
“Sistem kesehatan tidak dapat menangani tingkat infeksi ini,” kata Temido. "Saya merasa kita sudah sangat dekat dengan batas. Beberapa rumah sakit di sekitar Lisbon berada dalam situasi yang kompleks. Jumlah yang kami hadapi sangat banyak," bebernya.
Sementara itu, presiden Asosiasi Nasional Dokter Kesehatan Masyarakat Ricardo Mexia mengatakan ada berbagai alasan mengapa jumlah kasus kematian meningkat di Portugal. Peningkatan itu, kata Mexia disinyalir karena pemerintah yang kurang cakap dalam mencegah penularan pada periode Natal Desember lalu. Lebih lagi varian COVID-19 baru juga berperan besar.
BACA JUGA:
Sebelumnya, empunya kebijakan memberlakukan kuncitara nasional baru pada Jumat lalu. Semua layanan yang tak penting ditutup dan rakyat Portugal diminta untuk tinggal di rumah. Kendati demikian, pemerintah Portugal tetap memutuskan untuk tetap membuka sekolah krisis sedang melanda.
Sejauh ini Portugal telah mengonfirmasi 566.958 kasus penularan COVID-19. Di antara itu, terdapat 9.246 kasus meninggal dunia.