Bagikan:

JAKARTA - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak agar perundingan mengenai keberlanjutan kesepakatan ekspor biji-bijian baru dari Laut Hitam dapat segera disepakati. PBB berharap Rusia, Ukraina, dan Turki untuk melanjutkan kesepakatan itu dalam pertemuan yang berlangsung di Istanbul, Jumat, 5 Mei.

"Kami mendesak semua pihak untuk melanjutkan pembicaraan mereka, mengatasi tantangan operasional, serta bekerja menuju implementasi penuh dan keberlanjutan inisiatif tersebut," kata Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Farhan Haq dalam pengarahan pers.

Dia berharap pertemuan di Istanbul yang dihadiri oleh pejabat teknis dari Turki, Rusia, Ukraina, dan PBB untuk membahas kesepakatan ekspor biji-bijian Laut Hitam akan berlanjut dengan pertemuan tingkat pejabat tinggi.

Menurut Farhan, Pusat Koordinasi Bersama (JCC) di Istanbul belum mencapai kesepakatan untuk mengizinkan kapal baru berpartisipasi dalam inisiatif biji-bijian Laut Hitam.

“JCC melanjutkan pekerjaan inspeksi hariannya pada kapal-kapal yang sebelumnya telah mendapat izin,” ujar dia dikutip ANTARA, Sabtu, 6 Mei.

Kepala Ekonom Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) Maximo Torero menilai kesepakatan tersebut telah memainkan peran penting dengan meningkatkan ketersediaan biji-bijian untuk dunia dan menurunkan harga.

Rusia dan Ukraina, yang ditengahi oleh PBB dan Turki, menandatangani kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian dari tiga pelabuhan Ukraina di Laut Hitam, yang sempat terhenti setelah meletus perang antara Moskow dan Kiev.

Kesepakatan yang ditandatangani pada Juli 2022 itu akan berakhir pada 18 Mei mendatang.