JAKARTA - PDI Perjuangan memberangkatkan pemudik dari Stasiun Pasar Senen pada hari ini, Selasa, 18 April. Ratusan orang ini diangkut Kereta Api Kertajaya dengan menempuh rute Jakarta-Semarang-Surabaya.
Saat melepas para pemudik, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengapresiasi moda transportasi kereta yang terus melakukan perbaikan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tak ada lagi desak-desakan dan kenyamanan gerbong terjaga.
"Bapak, ibu, kereta api saat ini dibanding dulu sudah sangat jauh membaik. Saat ini gerbongnya bersih, dingin, dan wangi. Tidak desak-desakan lagi," kata Hasto sambil memberikan bingkisan kepada pemudik yang keberangkatannya difasilitasi PDIP di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa, 18 April.
PDIP mengatakan program mudik ini dilaksanakan sebagai upaya membantu pemerintah menyukseskan program mudik tahun ini. Nantinya, mereka juga akan menyelenggarakan kegiatan serupa bagi para pemudik yang ingin kembali ke Jakarta.
Sebelum pelaksanaannya, PDIP juga sudah memastikan ada lampu hijau yang diberikan dari pemerintah untuk pelaksanaan kebiasaan mudik menjelang Hari Raya Idulfitri. "Kami menunggu lampu hijau dari pemerintah bahwa akhirnya mudik ini dapat dilakukan secara massal," ujarnya.
"Akhirnya setelah berjuang, kami mendapat sembilan gerbong dan sudah dibayar dengan gotong royong kader partai," sambung Hasto.
Lebih lanjut, Hasto bilang kegiatan mudik bersama ini juga sebagai apresiasi terhadap Presiden Jokowi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, hingga Menteri BUMN Erick Thohir. Mereka dianggap bisa menyediakan layanan transportasi terbaik bagi rakyat.
Setelah melepas pemudik yang berangkat dengan kereta api, PDIP berencana akan melepas pemudik yang naik bus. Ada 178 bus yang disiapkan.
BACA JUGA:
"Kalau gerbong total sembilan dan busnya 178, jadi total diperkirakan, ya, sekitar 9 ribu pemudik," jelas Hasto.
Adapun dalam kegiatan ini, Hasto didampingi petinggi lainnya seperti Wakil Bendara Umum Rudianto Tjen dan Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri. Hadir juga Kepala Sekretariat Kantor DPP PDIP Yoseph Aryo Adhi Dharmo.