Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin menyebut masih ada keluhan warga soal air bersih yang dilayani memiliki bau kaporit. Namun, kata Arief, ternyata hal itu justru dalam kondisi bagus.

Arief menjelaskan, kaporit merupakan zat kimia yag larut dalam air. PAM Jaya menggunakan kaporit dalam pengolahan airnya sebelum didistribusikan ke pelanggan. Tujuannya untuk membunuh bakteri jahat yang terkandung dalam air tersebut.

"Bau kaporit pada air itu bagus. Kaporit itu melakukan netralisasi air karena bakteri itu semuanya memang melewati itu. Kaporit itu salah satu jenis kimia yang kita pakai," kata Arief dalam diskusi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 9 Maret.

Arief memastikan air PAM dengan bau kaporit aman dikonsumsi. Dengan catatan, air PAM yang saat ini dialirkan ke konsumen tidak bisa langsung diminum.

Walaupun PAM memproduksi air di instalasi pengolahan air (IPA) yang kondisinya bisa langsung diminum, namun pipa PAM yang mengalirkan air ke warga banyak yang kondisinya sudah karatan. Selain itu, ada pipa yang bocor, sehingga air yang dialirkan menjadi tercemar.

"Pipa kita untuk menuju kerumah itu masih ada kebocoran. Makanya, mau tidak mau (air PAM yang dikonsumsi) masyarakat harus dimasak," ucap Arief.

Arief menekankan bau kaporit pada air PAM terlalu menyengat, bahkan seperti bau air pada kolam renang juga tidak terlalu bagus karena dapat mengganggu masyarakat.

Karenanya, Arief meminta pelanggan PAM Jaya untuk melaporkan jika kondisi ini terjadi. Nantinya, petugas PAM Jaya akan mencari penyebab dan solusinya.

"Kalau baunya terlalu strong, segera laporkan. Karena harusnya bau kaporit pada air PAM tidak terlalu strong. Karena memang, buat memastikan bakterinya benar-benar mati (dengan kadar kaporit tinggi), belum tentu bagus juga buat manusia," imbuhnya.