Dari 1,2 Juta Anak, Imunisasi Polio di Aceh Capai 95 Persen
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meneteskan vaksin polio kepada anak saat pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio di Pendopo Gubernur Aceh/ANTARA

Bagikan:

BANDA ACEH - Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh menyebutkan pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio dosis kedua di provinsi paling barat Indonesia itu telah mencapai 95,1 persen dari target 1,2 juta anak Aceh.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Aceh Iman Murahman mengatakan saat ini beberapa kabupaten/kota masih terus melakukan penetesan imunisasi polio pada anak di desa-desa, terutama daerah dengan capaian di bawah 95 persen.

"Banda Aceh, Aceh Besar, Nagan Raya, Pidie Jaya, dan Simeulue masih jalan (imunisasi) sampai batas akhir Minggu ini," kata Iman diikutip ANTARA, Kamis 9 Maret.

Pelaksanaan imunisasi polio dua kali putaran di 23 kabupaten/kota seluruh Aceh itu sebagai respons dari Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus polio, menyusul ditemukan kasus lumpuh layu akibat polio di Kabupaten Pidie, Aceh, pada tahun lalu.

Pemerintah menargetkan 1.217.939 anak usia 0-12 tahun di Aceh mendapat imunisasi polio pertama dan kedua sebagai upaya melindungi anak dari penyakit lumpuh layu. Dari target tersebut, realisasi dosis kedua saat ini sudah mencapai 95,1 persen atau 1.158.329 anak.

Data terakhir ada tujuh daerah dengan capaian masih di bawah 95 persen yaitu Kabupaten Simeulue 80,1 persen, Aceh Besar 84,4 persen, Aceh Selatan 90,7 persen, Banda Aceh 91,6 persen, Pidie 92,7 persen, Pidie Jaya 94,2 persen, dan Nagan Raya 94,4 persen.

Iman menyebut apabila Aceh ingin keluar dari KLB polio maka salah satu indikator harus menyelesaikan dua putaran Sub PIN polio dengan capaian 95 persen.

"Jadi dosis pertama itu hanya mengenalkan, kalau dosis kedua memang untuk mencapai kekebalan tubuh bagi anak," kata Iman.

Hingga kini, menurut dia, masih ada sebagian masyarakat Aceh yang menolak anaknya mendapatkan imunisasi polio, sehingga perlu dilakukan edukasi secara terus menerus oleh petugas kesehatan.

"Kita lihat di Aceh Besar dan di Banda Aceh masih ada yang orang tua merasa manfaat (imunisasi polio) belum terlalu banyak pada anak-anak," katanya.

Seyogyanya, kata Iman, munculnya kasus-kasus lumpuh layu akibat polio di Aceh menjadi peringatan kepada masyarakat, betapa pentingnya anak mendapatkan imunisasi polio dan manfaatkan Sub PIN polio tersebut.

"Advokasi harus kita sampaikan terus menerus dan memang masyarakat sudah mulai sadar imunisasi itu suatu yang penting, bukan hanya Sub PIN polio, tapi juga imunisasi dasar lainnya yang harus kita galakkan kembali," kata Iman.