Dulu Desa Kembanglangit Bak Wilayah 'Tak Bertuan', Berkat Bantuan Infrastruktur Jalan Ganjar Kini Jadi Tujuan Wisata
Ganjar Pranowo (Foto via Pemprov Jateng)

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tak hanya memperhatikan infrastruktur jalan provinsi. Dia juga memberi porsi besar bantuan untuk di 35 daerah tingkat dua.

Selain mempermudah akses penghubung, bantuan infrastruktur jalan tersebut juga jadi daya ungkit ekonomi masyarakat.

Seperti dua jalur alternatif Batang-Banjarnegara, yakni ruas jalan Bandar-Gerlang Kecamatan Bandar sepanjang 4,3 kilometer, dengan anggaran tahun 2015 sebesar Rp15 miliar.

Ada pula ruas jalan Deles-Sigemplong Kecamatan Bawang sepanjang 5 kilometer dengan anggaran tahun 2017 sebesar Rp9,5 miliar. Bantuan jalan tersebut bukan hanya mempermudah akses jalan, namun juga menjadi sumbu ekonomi warga dengan memunculkan objek-objek wisata.

Kepala Desa Kembanglangit, Kecamatan Bandar, Tumari menyebut, Jalan Bandar-Gerlang yang melintas di desanya, semula seperti sungai mati. Ketika sore datang, hampir tidak ada orang yang melintas sehingga membuat desa itu sangat sepi, dan perekonomian tidak berkembang.

“Jalan ini dulu bisa dikatakan sungai mati. Sehingga Desa Kembanglangit itu sepi dan dulunya desa miskin,” kata Tumari, Senin 6 Maret.

Kondisi itu berubah setelah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan bantuan Rp15 miliar untuk pembangunan jalan.

“Alhamdulillah, di tahun 2015 Pak Ganjar membangun akses jalan perbatasan Kabupaten Batang dan Kabupaten Banjarnegara ini. Setelah akses jalan baik itu, otomatis peningkatan ekonomi tumbuh,” paparnya.

Sampai saat ini, di sepanjang Jalan Bandar-Gerlang muncul resto dan coffee shop di sisi jalan. Saat weekend dan hari besar, banyak pengunjung yang datang.

“Sekarang Desa Kembanglangit sudah menjadi desa semi mandiri. Sekitar 99 persen warga, terutama anak muda, tidak menganggur,” terangnya.

Pengelola Forest Kopi di Desa Kembanglangit, Nanang, mengaku pembangunan jalan tersebut menginspirasi dirinya untuk membuka coffee shop, bekerja sama dengan Perhutani.

“Ide awal karena jalan sudah bagus, akhirnya buka resto dan coffee shop,” ungkapnya.

Sekarang, usaha yang diberi nama Forest Kopi itu mengembangkan sejumlah destinasi wisata.

“Sekarang sudah merambah ke wisata. Dan, punya 60 karyawan dari warga lokal. Di sini juga muncul sejumlah coffee shop,” imbuhnya.

Kisah bantuan jalan kabupaten/ kota dari Bankeu Gubernur juga disampaikan Edi Nur Setiawan, warga Desa Pranten, Kecamatan Bawang. Dulunya, warga tidak memiliki akses jalan baik menuju ke kecamatan maupun ke Kabupaten Batang.

Dia menceritakan, dulu di wilayahnya hanya jalan setapak. Kemudian warga swadaya membikin akses jalan tapi masih berupa tanah. Sampai akhirnya dapat bantuan dari Gubernur Ganjar pada 2017.

"Dibantu Pak Ganjar jalan ini akhirnya dicor. Warga sekarang punya akses mudah kalau mau mengurus ke kecamatan atau ke kabupaten,” kisahnya.

Bukan sekadar akses penghubung, bantuan jalan tersebut juga menjadi objek wisata yang dikenal dengan nama Tol Kayangan atau Tol Di Atas Awan.

“Sekarang menjadi ramai. Desa sini kan paling ujung, Kecamatan Bawang berbatasan dengan Dieng Kabupaten Banjarnegara. Dan, jalan ini dikenal Tol Kayangan, sehingga menjadi pengungkit ekonomi masyarakat,” tandasnya.

Sebagai informasi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberi porsi besar pada pembangunan infrastruktur jalan di 35 kabupqten/ kota. Sejak memimpin pada 2013 hingga kini, tercatat sepanjang 6.724,29 kilometer jalan di kabupaten/ kota dibangun, direhabilitasi, atau ditingkatkan mutunya.