Bagikan:

NATUNA - Basarnas melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan (Kantor SAR) mengaku masih kesulitan untuk memberikan laporan perkembangan banjir dan longsor yang melanda di Kecamatan Serasan dan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).

"Kantor SAR Natuna telah mengerahkan anggota yang bertugas di Unit Siaga SAR (USS) Serasan untuk melakukan antisipasi terjadi musibah di lokasi rawan banjir dan longsor," kata Kepala Kantor SAR Natuna, Abdul Rahman dikutip ANTARA, Senin, 6 Februari.

Ia menyampaikan saat ini pemantauan dan siaga SAR terus dilakukan, namun koordinasi sulit dilakukan akibat terputusnya jaringan komunikasi di wilayah tersebut.

Karena kondisi itu, pihaknya belum dapat menyampaikan perkembangan terkini musibah tanah longsor dan banjir yang terjadi di wilayah tersebut hingga Senin siang.

Namun sebelumnya, Komandan Tim USS Serasan, Dian Purwito mengatakan pemantauan lokasi titik banjir dan longsor di Serasan telah dilakukan bersama TNI dan Polri.

"Satu tim berjumlah lima orang menggunakan motor lapangan, saat ini telah bergerak menuju lokasi rawan banjir dan longsor," kata Dian.

Adapun lokasi yang menjadi fokus pemantauan seperti di Desa Pangkalan, Air Sekain, Air Raya, dan Arum Ayam serta Desa Air Nusa yang saat ini terjadi bencana Tanah Longsor.

Untuk diketahui, musibah banjir dan tanah longsor terjadi sejak Sabtu kemarin hingga Senin di beberapa tempat wilayah Kecakatan Serasan dan Serasan Timur.

Selanjutnya, Kantor SAR Natuna terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait atas musibah tanah longsor yang terjadi di Pulau Serasan.

Sementara, laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna menyatakan sedikitnya empat desa terkena banjir kiriman, satu rumah rusak akibat banjir, dua rumah terkena tanah longsor dan satu desa terjadi musibah tanah longsor yang hingga kini masih kumpulkan data terkait dampak musibah tersebut.