Bagikan:

JAKARTA - Hujan yang terus menerus terjadi dalam beberapa hari terakhir hingga Jumat petang menyebabkan bencana banjir di lima negeri di Malaysia, sementara warga yang terdampak mencapai 36.170 jiwa.

Pusat Pengendalian Bencana Nasional (NDCC) Malaysia pada Jumat pukul 16.00 waktu setempat melaporkan bencana itu terjadi di Pahang, Negeri Sembilan, Melaka, Johor, dan Sarawak.

Jumlah tertinggi warga yang terdampak bencana banjir tercatat di Johor, yaitu mencapai 32.870 jiwa.

Jumlah orang yang terkena dampak di Pahang mencapai 2.271 jiwa, di Negeri Sembilan 861 jiwa, di Melaka 154 jiwa, dan di Sarawak sebanyak 14 jiwa.

NDCC melaporkan bencana banjir di Johor terjadi di 10 daerah dan berdampak pada 9.288 kepala keluarga (KK).

Angka tersebut bertambah jika dibandingkan laporan pukul 04.00 pada hari yang sama. Saat itu, total warga yang terdampak di 10 daerah tercatat 8.964 KK.

Sebanyak 219 Pusat Pemindahan Sementara (PPS) didirikan di 10 daerah di Johor untuk menampung para korban banjir.

Di Pahang, tercatat 23 PPS yang didirikan untuk menampung 2.271 jiwa, di Negeri Sembilan ada 7 PPS untuk menampung 861 jiwa, di Melaka ada 4 PPS bagi 154 jiwa, dan di Sarawak terdapat satu PPS untuk 14 orang yang terdampak bencana.

Sementara itu pada pukul 13.00, Departemen Meteorologi Malaysia (MET Malaysia) mengeluarkan prakiraan cuaca yang signifikan hingga 6 Maret 2023.

Berdasarkan analisis model cuaca, hujan monsun diperkirakan masih akan berlangsung hingga 6 Maret 2023.

Situasi itu disebutkan berpotensi menyebabkan hujan terus menerus di bagian timur Semenanjung Malaysia serta Sarawak bagian barat dan tengah.

MET Malaysia juga mengeluarkan peringatan soal angin kencang dan gelombang laut tinggi untuk perairan Laut China Selatan. Peringatan itu berlaku hingga 6 Maret.

Kenaikan permukaan laut diperkirakan terjadi di perairan Kelantan, Terengganu, Pahang dan Johor Timur serta berisiko menyebabkan air laut pasang.

MET Malaysia juga menyarankan masyarakat untuk merujuk situs resmi, media sosial dan aplikasi myCuaca untuk mendapat informasi terbaru dan otentik sebagai upaya mitigasi bencana.