BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan pemerintah daerah Garut mencanangkan pemberian vaksinasi difteri dan mengedukasi para orang tua terkait berbagai penyakit pada anak.
Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Ridwan Kamil memantau langsung imunisasi berupa pemberian vaksinasi difteri pada anak di SDIT Miftahul Huda Garut, dalam upaya mencegah terjadinya sesak napas, pneumonia, kerusakan saraf, gangguan jantung, bahkan kematian pada anak.
Saat tiba di SDIT Miftahul Huda Atalia mengedukasi ibu-ibu yang hadir terkait pentingnya pemberian imunisasi difteri. Atalia mengapresiasi kolaborasi Dinkes Jabar dan Dinkes Garut yang bergerak cepat merespons kejadian luar biasa difteri di Garut.
"Ketika saya mendengar kolaborasi ini, sungguh luar biasa antara Dinkes Jabar dan Dinkes Garut bersama dengan stakeholders langsung bergerak cepat ketika kasus ini (difteri) muncul," ujar Atalia Praratya dikutip ANTARA, Rabu 1 Maret.
Menurutnya, dengan kekompakan seperti ini, pencegahan penularan difteri bisa diminimalkan. Hal itu terbukti, ketika Pemda Provinsi Jabar bersama seluruh stakeholders di Jabar bahu membahu dalam melawan pandemi COVID-19.
"Hari ini saya bersyukur, karena menunjukkan kolaborasi kompak kita semua. Karena semua ikut membantu, membentuk kolaborasi terbaik yang bisa kita berikan untuk kesehatan masyarakat," katanya.
Atalia juga mengingatkan agar orang tua dapat mengawasi anaknya dalam memberi makan, juga pola tidur yang cukup. Tak lupa, ia pun mewanti-wanti agar anak-anak diimunisasi sebagai pertahanan awal dalam pencegahan penularan difteri.
"Artinya memang penting sekali kita menjaga kesehatan masyarakat. Bagaimana pentingnya imunisasi. Maka penting semua untuk saling mengingatkan pentingnya imunisasi," kata Atalia.
Sebelumnya, pada Selasa kemarin Dinkes Jabar melaksanakan Outbreak Response Immunization (ORI) guna menanggulangi wabah difteri yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Garut.
BACA JUGA:
ORI tersebut baru digelar di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut yang sudah positif terjadi wabah difteri.
Sasaran ORI dari Dinkes Jabar di Kecamatan Pangatikan lebih dari 11.000 dari golongan usia 0 - 11 bulan, bayi di bawah dua tahun, anak usia sekolah kelas 1, kelas 2, dan kelas 5.