Pedagang Mengeluh, Harga Kedelai di Surabaya Naik Terus
ILUSTRASI/Kacang Kedelai (ANTARA)

Bagikan:

SURABAYA - Harga kedelai di Surabaya meroket, dari sebelumnya Rp7.000 naik menjadi Rp10.000 per kilogram. Masyarakat pun mengeluh, karena harganya terus naik Rp1.000 dalam setiap harinya.

"Awalnya cuma Rp7.000 per kg, tapi harganya setiap hari naik. Hari ini tembus Rp10.000 per kg," kata Syifa, 43, salah satu pedagang di Pasar Karah, Surabaya, Rabu, 6 Januari.

Tingginya harga kedelai itu, lanjut Syifa, berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe di pasaran. Di mana harga tempe dari sebelumnya Rp3.000 per kg, naik menjadi Rp5.000 per kg. 

Sementara harga tahu per satuan semula Rp1.000, naik menjadi Rp2.500 hingga Rp4.000 per satuan. "Kalau tempe naiknya langsung sekitar Rp2.000, sementara tahu naiknya setiap hari sebesar Rp1.000 per satuan," ungkapnya.

Maisuroh, 36, salah satu pedagang tahu baru-baru ini gulung tikar, setelah harga tahu dan tempe mengalami kenaikan. Ia mengaku untuk saat ini terpaksa beralih berjualan pisang, karena tak mampu bersaing harga denga pedagang tahu dan tempe di sekitarnya.

"Saya awalnya juga jualan tahu dan tempe eceran. Kalau tahu saya jual Rp1.500 per satuan, tempe Rp3.500 per kg. Tapi sekarang tutup dulu, karena ada penjual yang tahu tempe yang lebih murah," ujar Mai, sapaan akrabnya.

Menurut Mai, harga tahu dan tempe mengalami kenaikan sejak harga keledai mahal di pasaran. Harga kedelai sendiri mengalami kenaikan sekitar sepekan terakhir ini. "Sebelumnya harganya masih normal, tapi seminggu terakhir ini terus naik. Saya juga nggak tau kok harganya terus naik," kata ibu satu anak itu.