Bagikan:

MEDAN - Pemerintah Kota Medan, Sumatera Utara, menegaskan renovasi tugu batas kota atau pintu masuk ibu kota Provinsi Sumut yang sedang dikerjakan akan menampilkan ornamen Suku Melayu.

Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Penataan Ruang Kota Medan, Endar Sutan Lubis mengatakan ciri khas Suku Melayu di antaranya tanjak tetap ditempatkan di atas tugu.

"Tidak ada ikon Melayu yang dihilangkan. Kami akan tempatkan tanjak, tepak dan keris di gapura yang terletak di Medan Amplas dan Jalan Gatot Subroto," katanya dilansir ANTARA, Kamis, 20 Oktober.

Desain identitas Suku Melayu ini, lanjut dia, sudah disiapkan dan bisa dilihat nanti bagaimana hasilnya, karena selama ini ornamen itu telah menjadi salah satu ikon Kota Medan.

Untuk tugu di Medan Tuntungan akan mengangkat ciri khas Suku Karo dengan ornamen, seperti replika Rumah Jabo, Tumbuk Lada dan lainnya dilengkapi kolam, air mancur dan taman bermain.

Diketahui, ketiga tugu batas kota yakni Jalan Sisingamangaraja di Medan Amplas, Jalan Gatot Subroto di Medan Sunggal dan Jalan Jamin Ginting di Medan Tuntungan yang kesemuanya berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang.

"Kita angkat ciri khas Suku Karo di Medan Tuntungan untuk menghormati Guru Patimpus yang merupakan pendiri Kota Medan. Ia juga putra Karo bermarga Sembiring Pelawi," terang dia.

Selain itu, pihaknya juga menempatkan ornamen tujuh etnik lainnya menggambarkan Kota Medan merupakan kota multikultural dengan menghadirkan gambar bangunan Masjid Raya Al Mahsun dan Istana Maimun.

"Pengerjaan gapura itu ditargetkan selesai akhir Desember 2022. Untuk desain gapura sendiri banyak perubahan dari sebelumnya dengan model monokrom atau kekinian," ungkap Endar.