JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebutkan, masyarakat Indonesia secara turun temurun telah percaya jamu sebagai ramuan tradisional untuk kesehatan. Sehingga minuman herbal itu sudah menjadi identitas Indonesia.
Untuk itu, Sandiaga Uno mengapresiasi Festival, Pameran Arsip, dan Sarasehan Jamu. Acara tersebut digelar hingga November 2022 di Gedung ANRI Jakarta.
Acara tersebut digadang-gadang menjadi ajang promosi sekaligus melestarikan rempah-rempah Indonesia. Khususnya pada produk jamu.
"Ini sejalan dengan arah kebijakan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo pada November 2021 mengenai Indonesia Spice Up the World agar produk bumbu atau pangan olahan dan rempah Indonesia semakin mendunia," ucap Sandiaga, Kamis 13 Oktober.
Menurut Sandiaga, jamu Indonesia nan kaya rempah patut dilestarikan, salah satunya dengan mengadakan kegiatan yang dapat menyebarluaskan pengetahuan tentang jamu melalui rekaman atau catatan arsip.
Festival tersebut dinilai menjadi upaya membantu diseminasi nilai budaya lokal dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk pemasaran jamu di tingkat nasional maupun internasional.
"Tentunya berpotensi menambah lapangan kerja untuk masyarakat," ujar dia.
Sementara itu Kepala ARSIP Nasional RI (ANRI), Imam Gunarto, menerangkan bahwa festival itu diinisiasi oleh pihaknya dan didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, PT Putri Nilam Puspitasari, dan Gabungan Pengusaha Jamu Indonesia.
Dalam pameran arsip jamu dan tanaman obat nusantara tersebut, ditampilkan 32 arsip foto serta 10 foto dan tulisan dari surat kabar pada masa kolonial Hindia Belanda.
BACA JUGA:
"Pameran ini menjadi salah satu upaya pemanfaatan arsip dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pembelajaran terhadap nilai-nilai budaya lokal di Indonesia, serta meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap warisan budaya dan rempah nusantara," ucap Imam.
Bagi masyarakat yang hendak menyemarakkan acara Festival, Pameran Arsip dan Sarasehan Jamu, dapat dikunjungi secara gratis dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.