Bagikan:

BALI  - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebutkan, lembaga audit mempunyai peran penting dalam pengelolaan anggaran keuangan negara terutama saat kondisi krisis dan genting.

Hal ini disampaikan Wapres Ma'ruf Amin saat memberikan pidato utama pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Supreme Audit Institution 20 (SAI20) di Nusa Dua, Bali. 

"SAI20 memiliki peran yang sangat penting sebagai pemandu bagi pemerintah untuk menjaga disiplin dalam pengelolaan anggaran keuangan negara di saat menghadapi ragam tekanan berat dan situasi genting," kata Wapres Ma'ruf Amin dikutip dari Antara, Senin, 29 Agustus.

SAI20 Summit adalah engagement group yang diinisiasi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan dihadiri lembaga pemeriksa negara-negara anggota G20.

KTT SAI20 diselenggarakan pada 29-30 Agustus 2022 yang diikuti 12 SAI negara anggota G20, yaitu Argentina, Australia, Brazil, China, India, Indonesia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, dan Turki. Sebanyak 8 negara hadir langsung dan 4 negara hadir virtual.

"Indonesia menerima palu Presidensi G20 ketika negara-negara di dunia sedang berusaha bangkit dan pulih dari pandemi COVID-19, disusul dengan krisis akibat konflik internasional yang membutuhkan solusi kolektif berbasis pada prinsip multilateralisme, inklusivitas, dan keberkelanjutan," ungkap Wapres Ma'ruf. 

Memperhatikan kondisi krisis tersebut, menurut Wapres, Presidensi G20 Indonesia mendorong kebersamaan dalam menemukan solusi atas permasalahan global melalui tema Recover Together, Recover Stronger.

"Berbagai krisis yang bertubi-tubi mengharuskan semua negara untuk mengambil langkah yang tidak biasa dan segera di mana anggaran publik harus direalokasikan untuk menangani dampak prioritas yang bersifat memaksa," tambah Wapres.

Dalam proses pemulihan, menurut Wapres, pemerintah membutuhkan dukungan lembaga audit untuk memastikan program-program sentral pemulihan ekonomi nasional agar dapat terlaksana di lajur yang tepat, yaitu reformasi sistem perlindungan sosial, sistem kesehatan nasional, sistem ketahanan bencana, Industri, pariwisata, dan Investasi menuju ekonomi hijau.

"Krisis telah mengamplifikasi risiko pencapaian agenda SDGs ("sustainable development goals") dengan melebarnya disparitas kesejahteraan. Sebagai mitra strategis pemerintah, lembaga audit turut memastikan peralihan fokus anggaran dan sumber daya untuk menangani dampak krisis agar tidak menyebabkan pencapaian agenda-agenda besar pemerintah, termasuk SDGs, mengalami kemandekan apalagi kemunduran," jelas Wapres.

SAI20 mengusung dua isu prioritas sejalan dengan tema yang diusung Indonesia sebagai Presidensi G20, yaitu mengakselerasi pemulihan ekonomi pascapandemi serta mendukung implementasi tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB)/"sustainable development goals" (SDGs).

Menurut Ketua BPK Isma Yatun, SAI20 akan menghasilkan dua keluaran yaitu "rules of procedure" (tata aturan) serta pernyataan bersama atau komunike terkait percepatan pemulihan ekonomi dan dukungan bagi tercapainya SDGs.