Banjir Bandang Terjang Garabak Data Sumbar: 60 Hektare Sawah Gagal Panen, 8 Tiang Listrik Roboh
Banjir bandang merendam sawah di Nagari Garabak Data, Kabupaten Solok, Sumbar. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah rumah dan sawah milik warga di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok, Sumatera Barat (Sumbar) terendam akibat banjir bandang yang melanda daerah itu pada, Minggu 14 Agustus.

Kepala Pelaksana (Kalasa) BPBD Kabupaten Solok, Armen, membenarkan peristiwa banjir bandang yang menimpa warga di Nagari Garabak Data, Kecamatan Tigo Lurah, Kabupaten Solok.

"Akibat peristiwa itu diperkirakan kerugian mencapai Rp300 juta," ujar dia di Sumbar, dikutip dari Antara, Senin 15 Agustus.

Armen menjelaskan, banjir merendam sawah masyarakat sepanjang aliran sungai. Akibatnya, kata dia, sawah seluas 60 hektare gagal panen.

Selain itu, rumah warga juga tergenang air dan delapan tiang listrik roboh.

Armen mengatakan, peristiwa banjir bandang terjadi akibat curah hujan yang sangat deras dan cukup lama hingga tiga jam sejak pukul 16.00 WIB pada Minggu kemarin.

Sehingga mengakibatkan aliran sungai Batang Simanang Manang dan Batang Sungai Kandih di daerah itu meluap dan merendam sawah serta rumah warga.

"Dalam peristiwa itu, Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar dia.

Lebih lanjut, ia mengimbau agar masyarakat di Kabupaten Solok selalu waspada terhadap bencana hidrometeorologi berupa bahaya banjir dan longsor. Terutama bagi masyarakat yang bertempat tinggal di daerah rawan banjir dan longsor.

"Menghadapi perubahan cuaca yang sangat ekstrem kami mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati terutama yang tinggal di daerah rawan bencana berupa banjir dan longsor," ujar dia.

Ia juga mengatakan saat ini Pemkab Solok terus berupaya melakukan asesmen guna menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat banjir.

"Untuk selanjutnya akan dilakukan kajian serta upaya rehabilitasi dan rekonstruksi bersama OPD terkait," tuturnya.

Selain itu, untuk saat ini air di daerah terdampak banjir sudah mulai surut dan tim masih melakukan verifikasi di lapangan.