Kasus Harian PMK Menurun, Khofifah Distribusikan 600 Ribu Dosis Vaksin ke Semua Daerah di Jatim
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa/FOTO Humas Pemprov Jatim

Bagikan:

SURABAYA - Sebanyak 600 ribu dosis vaksin Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah didistribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, meminta semua daerah mempercepat vaksinasi PMK tersebut.

"Kita menerima vaksin tahap II sebanyak 600 ribu dosis, dan telah kami distribusikan ke 38 kabupaten/kota di Jatim yang akan digunakan, untuk melakukan perluasan vaksinasi maupun untuk re-vaksinasi pada sapi yang sudah menerima dosis pertama," kata Khofifah, di Surabaya, Selasa, 26 Juli.

Khofifah mengatakan Pemprov Jatim kini tengah menggenjot vaksinasi PMK pada hewan ternak untuk menekan kasus penyebaran PMK. Setelah tahap satu, kini Pemprov fokus vaksinasi PMK tahap dua.

Rincian alokasi vaksin tahap II di Jatim yaitu untuk re-vaksinasi sebanyak 380.100 dosis, dan alokasi untuk perluasan vaksin pertama pada sapi potong sebanyak 219.900 dosis. Sedangkan pelaksanaan vaksinasi tahap II dimulai secara serentak di Jatim dimulai di Kota Batu pada Senin 25 Juli 2022. 

"Prioritas pertama yang harus divaksin adalah ternak bibit, sapi perah, sapi potong dan kerbau sedangkan untuk ternak kambing, domba, babi akan dilakukan vaksinasi setelah ternak sapi dan kerbau sudah tervaksin 100 persen," katanya. 

Percepatan vaksinasi PMK di Jatim ini melibatkan semua tenaga kesehatan hewan di Jatim sebanyak 2.450 orang, yaitu sebanyak 950 dokter hewan dan 1.500 paramedik veteriner. Selain itu juga melibatkan dokter muda dari berbagai perguruan tinggi, serta Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) sebanyak 350 dokter hewan. 

"Dengan jumlah SDM tersebut, maka Jatim memiliki 950 tim vaksinator yang mampu melakukan vaksinasi rata-rata sebanyak 12.500 sd 15.000 ekor/hari. Sehingga total vaksin 600.000 dosis akan terselesaikan selama 1,5 bulan. Tetapi kami sedang menghitung ulang untuk opsi percepatan," katanya.

Menurut Khofifah, vaksinasi PMK cukup bagus, karena mampu menekan penyebaran PMK pada hewan ternak di Jatim. Jika sebelumnya kasus harian PMK di Jatim mencapai 6.000 kasus per hari, kini tersisa 1.000 kasus per hari.

"Kami ingin menegaskan bahwa kami secara sinergis serius melakukan penanggulangan PMK ini. Strategi yang kita lakukan sejauh ini utamanya adalah menggalakkan vaksinasi pada ternak yang sehat," katanya.