Bagikan:

JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan TNI Angkatan Udara (AU) masih melakukan penyelidikan terkait jatuhnya pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle di Blora, Jawa Tengah.

"Saya juga sudah komunikasi dengan Kasau (Kepala Staf TNI AU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan jajaran TNI AU," kata Andika di Mako Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta Utara dilansir ANTARA, Jumat, 22 Juli.

Saat ini, sambungnya, TNI AU masih menyelidiki dan menghentikan sementara operasional seluruh pesawat T-50i Golden Eagle sampai penyelidikan benar-benar tuntas.

Jenderal Andika mengatakan saat ini pihaknya masih terus meneliti penyebab jatuhnya pesawat TNI AU buatan Korean Aerospace Industries dengan bekerja sama dengan Lockheed Martin itu.

"Jadi, penyebab ini kan kemungkinannya ada human error, kemudian ada juga aircraft-nya, ada juga manajemen, dan ada juga media, atau weather atau cuaca. Ini yang sedang kami teliti," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) itu.

Panglima TNI juga menyoroti perbedaan manuver pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU yang jatuh di Blora, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu, dengan insiden sebelumnya yang juga merenggut nyawa awak T-50i Golden Eagle TNI AU.

Dari sisi manuver, lanjutnya, kedua insiden tersebut memiliki tingkat kesulitan yang berbeda. Ia mengatakan manuver pesawat dalam insiden sebelumnya sangat sulit.

"Tapi, kemarin ini sebetulnya tidak ada dalam segi manuver pesawat, memang dalam posisi turning dari outbound kemudian ke inbound. Dari jauh kemudian mendekati kembali, tetapi dalam latihan malam hari itu memang bukan seharusnya gerakan yang terlalu dikhawatirkan," ujarnya.

Kecelakaan pesawat itu mengakibatkan gugurnya pilot Pesawat T50i Golden Eagle Kapten (Anumerta) Pnb Allan Safitra Indra Wahyudi.