IBI Manggarai Barat Maksimalkan Peran Bidan Deteksi Dini Kanker Payudara
Ketua Pengurus Cabang IBI Manggarai Barat Alfrida Onati Ketua saat menghadiri Seminar Deteksi Dini Kanker Payudara/Foto: Antara

Bagikan:

LABUAN BAJO - Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Manggarai Barat mendorong peran bidan untuk melakukan deteksi dini kanker payudara pada masyarakat Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.

"Dalam rangka hari ulang tahun IBI ini kami minta semua teman sejawat sampai ke pelosok untuk tingkatkan sosialisasi dan lakukan pendekatan yang lebih dengan masyarakat. Kita tekankan teknik seorang bidan untuk komunikasi dan menggali lebih dalam," kata Ketua Pengurus Cabang IBI Manggarai Barat Alfrida Onati Ketua usai menghadiri Seminar Deteksi Dini Kanker Payudara Dalam Rangka HUT ke 71 IBI di Aula Sekretariat Daerah Manggarai Barat, Labuan Bajo, Jumat 24 Juni.

Dari data IBI Manggarai Barat, terdapat 30 kejadian kanker payudara terjadi dalam rentang waktu 2020-2022. Namun, Alfrida menyebut angka tersebut merupakan kasus yang tercatat, sedangkan banyak kasus lain tidak tercatat karena perempuan enggan memeriksakan diri.

Melihat fenomena itu, IBI Manggarai Barat pun bergegas untuk menguatkan kapasitas bidan termasuk organisasi wanita lain di Manggarai Barat untuk sadar mengenai pentingnya deteksi dini kanker payudara.

Dalam momen perayaan ulang tahun ke 71 itu pun IBI mengajak Dokter Spesialis Bedah RSUD Komodo Labuan Bajo Theresia Ira Setiawan untuk memberikan materi tentang deteksi dini kanker payudara kepada anggota IBI Manggarai Barat dan segenap organisasi wanita yang ada di Manggarai Barat.

Melalui deteksi dini, para perempuan bisa mengetahui gejala yang dialami dan mencari pertolongan yang tepat yakni ke pusat kesehatan, bukan ke tempat pengobatan alternatif.

"Asumsi masyarakat kalau ada benjolan di payudara itu pasti kanker. Padahal sebenarnya bukan seperti itu," ucap Alfrida menambahkan.

Dia berharap para bidan dapat menjalankan peran dan fungsi seorang bidan untuk memberikan pelayanan secara berkualitas. Dia menyebut bidan memiliki peran strategis dalam satu daur kehidupan perempuan, mulai dari masih berada dalam kandungan hingga menjadi lansia.

Oleh karena itu, melalui pola komunikasi yang baik, para bidan bisa melakukan pendekatan pelayanan kanker payudara terhadap pasien, sehingga para perempuan bisa melakukan deteksi dini dan tidak malu dalam menyampaikan keluhan terkait penyakit itu.

"Saya harap pelayanan yang diberikan bidan benar-benar berkualitas sehingga semua generasi ditangani secara profesional," kata dia.