JAKARTA - Polri mempersiapkan skema pengamanan arus lalu lintas saat cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada akhir Oktober. Hal ini untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan peningkatan penyebaran COVID-19.
"Terkait hal tersebut Korlantas Polri telah menyiapkan rencana pengamanan dalam kegiatan kemanan, keselamatan ketertiban, dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19," ucap Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan kepada wartawan, Selasa, 20 Oktober.
BACA JUGA:
Kemudian, pihaknya juga melakukan pengamanan dalam rangka mengantisipasi pemudik yang berekreasi ke tempat wisata tidak terjadi penumpukan. Sebab, jika itu terjadi, maka risiko penularan COVID-19 tinggi.
"Polri juga melaksanakan rapat lintas instansi dengan lembaga dan departemen terkait dalam rangka antisipasi adanya pemudik ataupun masyarakat yang memanfaatkan hari libur panjang ini untuk berekreasi, berbelanja, dan lain-lain," papar Ahmad.
Diperkirakan puncak arus mudik terjadi pada 27 dan 28 Oktober. Sedangkan, untuk puncak arus balik sejak 28 Oktober sampai 2 November.
"Untuk mudik diperkirakan akan terjadi selama sepekan dari tanggal 27 Oktober sampai 2 November 2020," kata dia.
Sementara terkait arus lalu lintas, Polri sudah menyiapkan skema antisipasi terjadinya kemacetan. Beberapa di antaranya yakni, menerapakan skema contra flow di jalan tol Jakarta-Cikampek dan pembatasan truk sumbu tiga ke atas untuk tidak melalui jalan tol. Kemudian mengaturan jumlah kendaraan di rest area dengan cara buka tutup.
Selanjutnya, menerapkan pengaturan di gerbang tol dengan memperbayak petugas card reader. Terakhir mengatur penyeberangan Kapal ASDP.
Dalam skema itu, 160.916 personel gabungan dikerahkan. Dengan rincian 94.170 personel Polri, 24.448 personel TNI, dan unsur terkait 42.298 personel.
"Disediakan juga 645 Pos Keamanan dan Pos Terpadu dengan fokus di jalur tol, rest area, jalur arteri, lokasi wisata, dan jalur alternatif ataupun tempat penyeberangan ASDP," kata Ahmad.