JAKARTA - Setelah dua tahun tidak dilaksanakan, ribuan umat Buddha kembali menggelar rangkaian peringatan Tri Suci Waisak, di Candi Borobudur.
Bersama para Bikhu dari berbagai sangha, sejak pukul 05.30 WIB pagi, sekitar 1.200 umat Buddha sudah bersiap mengikuti pawai Waisak dari Candi Mendut menuju Candi Agung Borobudur. Tak kalah antusiasnya, ribuan warga juga telah menanti arak-arakan pawai di sepanjang jalan Candi Mendut hingga Candi Borobudur.
"Biasanya setiap tahun memang ada, Mbak. Kami warga di sekitar sini juga pasti nonton. Tapi dua tahun kemarin gak ada arak-arakan seperti ini," tutur Asti, salah satu warga desa yang berada di sekitar Candi Mendut, Senin 16 Mei dikutip dari laman resmi Kemenag.
Perempuan berhijab tersebut tampak antusias melihat arak-arakan bersama tiga orang anaknya.
"Kalau Waisak, di sini memang ramai, Mbak. Yang senang bukan hanya orang Buddha. Kemarin pun kami ikut merasakan dikirim paket sembako, banyak isinya. Alhamdulillah," imbuhnya.
Beberapa warga juga terlihat antusias merekam pawai arak-arakan tersebut dengan telepon pintar miliknya. Bahkan, beberapa tampak melakukan siaran langsung pada akun media sosial masing-masing.
Setiap kali kendaraan hias berhenti di tengah kerumunan masyarakat, terdengar pula ucapan selamat Waisak disampaikan para warga.
"Selamat Hari Waisak, semoga berbahagia," ucap para warga yang berkerumun yang disambut dengan lambaian tangan tanda terima kasih dari para peserta pawai Waisak.
BACA JUGA:
Lain lagi dengan Yadi, yang sengaja berkendara sepeda motor dari Yogyakarta ke Magelang untuk melihat arak-arakan ini.
"Sengaja, Mbak. Sekalian ngasih tahu ke anak, biar ngerti begini lho kalau teman-teman Buddha merayakan Waisak," ungkapnya.
Berkah Waisak juga turut dirasakan salah satu pengemudi ojek di sekitar Candi Mendut.
"Wah baru tahun ini ramai lagi, sebelumnya karena ada COVID-19 gak ada perayaan ini di sini. Kalau tahun ini, Alhamdulillah sejak kemarin sudah ramai, Mbak. Kemarin libur lebaran juga lumayan," ungkapnya.