Bagikan:

CIANJUR - Jalur utama Cianjur, Jawa Barat, mulai dilalui kendaraan dengan ciri khas mudik, meski belum cukup tinggi, namun volume kendaraan meningkat ketika petang dan dini hari.

Pantauan Antara, Sejak Minggu, 24 April hingga Senin, 25 April volume kendaraan dengan ciri khas mudik roda dua atau roda empat, mulai meningkat terutama sejak pagi hingga sore hari. Bahkan volume kendaraan pemudik dengan roda dua berombongan terlihat meningkat pada dini hari menjelang subuh.

Saat petang hingga malam hari kendaraan pemudik yang melintas di dominasi kendaraan roda empat dengan jarak dekat seperti kota/kabupaten di Jabar yang tidak ingin terjebak macet di sejumlah titik rawan di sepanjang jalur utama Cianjur hingga jalan Raya Bandung.

Ratusan petugas gabungan dari Polres Cianjur, Kodim 0608 Cianjur, PMI Cianjur, Pramuka dan Dinas Kesehatan serta Dishub Cianjur, disiagakan di 12 pos pengamanan yang sudah diaktifkan mulai Senin, guna mengantisipasi terjadinya antrian panjang saat puncak arus mudik.

Kapolres Cianjur, AKBP Doni Hermawan, mengatakan memasuki H-7 volume kendaraan dengan ciri khas mudik mulai meningkat melintas di jalur utama Cianjur.

Peningkatan cukup tinggi terlihat pada pagi dan petang, dimana antrian kendaraan terlihat di dua titik rawan macet Cianjur, ujarnya.

"Terdapat dua titik rawan macet di sepanjang jalur mudik Cianjur, Pasar Cipanas dan Pasar Ciranjang di jalan Raya Cianjur-Bandung. Namun di dua titik tersebut, kita siagakan anggota dan tim khusus untuk mencairkan antrian, hari ini antrian sudah mulai terlihat di kedua titik tersebut," katanya.

Pihaknya memprediksi puncak arus mudik yang melintas di jalur utama Cianjur, akan terjadi pada H-4 lebaran, dimana penerapan ganjil genap dan contra flow diberlakukan di jalan tol, sehingga sejumlah rekayasa akan dilakukan berkoordinasi dengan Polres Bogor.

"Kita sudah siapkan sejumlah rekayasa, termasuk mengarahkan pemudik untuk melintas di jalur alternatif ketika terjadi antrian. Termasuk melakukan sistem satu arah menuju Bandung atau Bogor dan Sukabumi ketika terjadi antrian panjang," katanya.