Korban Terdampak Banjir Jangan Paksakan Diri Tetap di Rumah
Banjir di Jabodetabek. (Irfan Meidianto/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau warga terdampak banjir tidak memaksakan diri menetap di rumah masing-masing.

Berdasarkan prakiraan cuaca BMKG, curah hujan tinggi masih berlangsung hingga sepekan ke depan meskipun saat ini banjir sudah mulai surut. Oleh karenanya, Doni meminta warga khususnya yang tinggal di bantaran kali untuk segera mengungsi. 

"Jangan kita biarkan masyarakat masih bertahan di daerah yang jaraknya dekat dengan bibir sungai, karena sekoyong-konyong air bah bisa datang secara tiba-tiba dan tidak ada kesempatan untuk bisa menyelamatkan diri," ungkap Doni saat ditemui di Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Kamis, 2 Januari.

Doni memahami alasan warga memutuskan untuk tetap tinggal di rumah agar bisa menyelamatkan barang-barangnya jika banjir kian meninggi dan menjaga agar tidak dicuri. Tapi, hal tersebut bakal menyulitkan petugas untuk melakukan evakuasi. Apalagi, jika ada tanah yang longsor di sekitar pemukiman warga.

Oleh karenanya, Doni mengklaim bisa memastikan aparat gabungan mengamankan harta benda dalam rumah warga ketika ditinggal mengungsi.

"Tadi pagi sudah ada kesepakatan dengan semua unsur seperti TNI, Polri, dan Basarnas untuk membuat tim pengamanan. Jadi, aset-aset warga yang ada di daerah tertentu akan diamankan oleh unsur aparat keamanan," tutur Doni. 

Masyarakat menurutnya, perlu betul-betul sadar, nyawa itu penting. "Kalau harta benda bisa dicari kembali, kalau nyawa enggak bisa dibeli," tambahnya.

Sementara itu Kapolda Metro Jaya Komisaris Jendral Gatot Eddy Pramono mengatakan jajarannya akan menggelar patroli bersama anggota TNI di kawasan yang terdampak banjir air untuk mencegah terjadinya aksi kriminal yang memanfaatkan musibah yang menerpa Jakarta.

"Banyak daerah banjir bisa dilewati dengan perahu-perahu, ini waktunya diatur, Kapolsek dan Danramil mengatur waktu patrolinya sehingga masyarakat di pengungsian merasa aman dan tidak was was barangnya diambil oleh oknum yang menggunakan kesempatan banjir ini untuk mengambil barang-barang milik warga," ujar Gatot usai meninjau lokasi banjir di Daan Mogot City, Jakarta Barat, Kamis.

Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut aktif ambil bagian dalam kegiatan patroli bersama TNI-Polri untuk menjaga keamanan di lingkungan masing-masing.

"Saya kira masyarakat juga akan ikut bersama-sama dengan TNI-Polri bersama-sama patroli itu menjaga, disamping menjaga keamanan masyarakat yang tinggal di rumah-rumah tingkat yang tidak mengungsi ke pengungsian ini, untuk memastikan juga barang-barang milik mereka di rumah aman," tuturnya.

Gatot juga memastikan jumlah personel gabungan yang diturunkan cukup untuk membantu mengatasi berbagai masalah yang dihadapi para pengungsi terdampak banjir.

"Untuk sisi keamanan petugas sudah cukup banyak dari TNI-Polri, kemudian dari relawan dan sebagainya sudah cukup semuanya," ujarnya.

Gatot Kamis kemarin meninjau lokasi banjir di Komplek IKPN Bintaro, Jakarta Selatan, Perumahan Griya Ciledug Indah II, Tangerang dan terakhir di Jembatan Daan Mogot City, Jakarta Barat.

Dalam kunjungannya dia mencatat ada dua hal masih yang masih sangat dibutuhkan pengungsi, yang pertama adalah tenda dan yang kedua adalah bahan makanan.

"Yang pertama masyarakat masih membutuhkan tenda untuk pengungsian, yang kedua masyarakat masih membutuhkan tambahan logistik. Nanti kita juga akan menambah tenda pengungsian lagi untuk mereka di sini, mudah-mudahan bisa bisa lebih nyaman lagi," sambungnya.

Gatot pun mengajak masyarakat agar tidak ragu untuk membantu para korban banjir dalam segala bentuk, karena bantuan sekecil apapun akan sangat membantu para pengungsi terdampak banjir.

"Oleh karena itu saya mengimbau kalau ada masyarakat yang peduli terhadap masalah banjir ini silahkan, masyarakat di sini memerlukan bantuan dan sumbangan dari masyarakat untuk mengurangi beban para korban banjir," katanya.