Bagikan:

TRENGGALEK - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim) menegaskan belum ada temuan kasus Omicron di wilayah ini.

Padahal Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim merilis ada satu warga Trenggalek berinisial NN di Surabaya positif terpapar varian COVID-19 dengan kode virus B1.1.529 itu.

"Warga Trenggalek yang terpapar Omicron ini berstatus asisten rumah tangga dan posisinya di Surabaya sejak Idul Fitri tahun lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Trenggalek Saeroni, di Trenggalek, Minggu 7 Februari.

Karena posisinya di Surabaya sudah lama, Dinkes Trenggalek belum perlu melakukan "tracing" kepada pihak keluarga asisten rumah tangga itu yang ada di wilayah Kecamatan Panggul. Sebab, mereka tidak masuk kontak erat.

Saeroni meminta warga Trenggalek tidak panik. Terlebih NN saat ini sudah ditangani tim kesehatan di Surabaya dan telah menjalani karantina.

"Sampai saat ini tidak ada laporan persebaran Omicron di Trenggalek,” ujarnya pula.

“Masyarakat bekerja dimana-mana, ada yang di luar Trenggalek. Kalau ada yang positif dicek, ditracing dulu. Apakah tinggal di Trenggalek atau tidak. Kalau tidak tinggal di Trenggalek artinya kan penyebaran di Trenggalek atau sumber penularan belum ada. Harapannya agar masyarakat untuk tidak panik,” ujarnya dikutip Antara.

Saeroni mengimbau masyarakat diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, sementara pemerintah daerah saat ini terus berupaya menggenjot capaian vaksinasi. Menurutnya, protokol kesehatan menjadi upaya pencegahan dini penularan pandemi COVID-19.

“Kemudian tetap menjaga prokes, vaksinasi itu yang paling utama sehingga kalau ada warga dari luar, yang penting prokes tetap digunakan, disiplin proses,” katanya lagi.

Sebagaimana rilis yang dipublikasikan Kominfo Jatim melalui laman kominfo.jatimprov.go.id, Kamis (3/2), dari tambahan kasus 82 orang sebanyak 31 orang berasal dari Kota Surabaya, 22 orang dari Kota Malang, masing-masing 5 orang dari Sidoarjo, Gresik, Kabupaten Madiun, Kabupaten Malang, dan 4 orang dari Kabupaten Pasuruan, serta masing-masing 1 orang dari Kabupaten Jember, Kota Mojokerto, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Trenggalek.

Dari total 108 orang yang terkonfirmasi positif Omicron, sebanyak 47,2 persen telah dinyatakan sembuh atau selesai menjalani isolasi, sedangkan 52,8 persen lainnya masih menjalani isolasi dengan kondisi mayoritas tanpa gejala/gejala ringan.