CIANJUR - Meski Cianjur sudah masuk dalam PPKM level 1, Pemkab Cianjur, Jawa Barat, tetap memberlakukan pembatasan untuk pembelajaran tatap muka dan kunjungan wisata guna mencegah terjadinya lonjakan kasus, terutama untuk varian omicron.
"Setelah sempat bertahan di level 2, akhirnya Cianjur masuk ke level 1, meski dari akhir tahun sudah, namun data yang diambil per tanggal 28 Desember, sehingga secara administratif kita masih di level 2," kata Bupati Cianjur, Herman Suherman di Cianjur Selasa 18 Januari.
Dikutip Antara, Herman mengaku pihaknya tidak akan melakukan pelonggaran total, guna mencegah warga tidak merasa bebas sepenuhnya untuk melakukan kegiatan layaknya sebelum pandemi, termasuk pembelajaran tatap muka (PTM) dan kunjungan wisata tetap dibatasi hingga maksimal 75 persen dari kuota.
"Kita tidak mau gegabah langsung melakukan pelonggaran, sekolah yang siswanya di atas 300 orang tetap PTM 75 persen dan kunjungan wisata di tempat wisata hanya 75 persen dari kuota, khusus untuk Taman Alun-alun Cianjur, dibatasi hanya 50 persen," ujarnya.
BACA JUGA:
Pembatasan tetap dilakukan agar tidak ada lonjakan kasus setelah munculnya varian Omicron di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Jangan sampai lengah, sehingga omicron masuk dan terjadi lagi lonjakan kasus di Cianjur. Kita akan pertahankan level 1 agar ekonomi kembali bangkit," katanya.
Sementara pengelola tempat wisata di Cianjur, sepakat untuk tetap menjalankan prokes ketat dan membatasi jumlah pengunjung sesuai dengan aturan pemerintah. Bahkan mereka berjanji akan memperketat penerapan wajib menunjukkan sudah divaksinasi melalui aplikasi Pedulilindungi.
"Kita tetap menerapkan prokes dan mengingatkan pengunjung untuk menggunakan adaptasi kebiasaan baru, serta tidak menimbulkan kerumunan selama berada di lokasi wisata, sebagai upaya mencegah terjadinya penularan virus berbahaya, meski saat ini Cianjur sudah masuk level 1," kata Humas Ocean View Karang Potong, Ikbal.