JAKARTA - Kepala Stasiun Klimatologi Mempawah, Kalimantan Barat, Luhur Tri Uji Prayitno mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang akan terjadi akibat siklus La Nina yang diperkirakan menerjang wilayah Kalbar pada Desember hingga Januari 2022.
"Diketahui tahun 2019 La Nina ini terjadi di pertengahan tahun dan ini menjadi penghujung tahun, nah biasanya jika levelnya sampai dua biasanya akan muncul fenomena elnino," kata Luhur Tri Uji Prayitno di Pontianak, dilansir Antara, Jumat, 11 November.
Dia menjelaskan, siklus La Nina selama ini tidak menentu, bisa saja dalam tiga tahun atau tujuh tahun. Dari masa siklus La Nina ini, bulan Desember 2021 akan menjadi puncak iklim yang harus diwaspadai agar meminimkan dampaknya.
"Akhir bulan ini harus diwaspadai karena masih adanya peningkatan curah hujan," tuturnya.
BACA JUGA:
Dari data yang ia dapat Desember 2021 Kenaikan curah hujan di wilayah Kalbar mencapai 20 persen - 40 persen yang terjadi dari daerah hulu, tengah, dan pesisir.
"Curah hujan akan mengalami kenaikan sampai 20 persen, dari wilayah Sambas dan Bengkayang akan meningkat sampai 40 persen lalu wilayah Singkawang, Landak, Mempawah, Pontianak, Sanggau, Sintang, Kubu Raya, dan Kayong Utara juga mengalami kenaikan 40 persen curah hujan," katanya.
Di bulan januari 2022 curah hujan masih sama sampai 20 persen tetapi hanya beberapa wilayah yang lebih dari 40 persen.
"Januari 2022 wilayah Sambas, Bengkayang, Singkawang, Landak, Mempawah, dan Pontianak akan mengalami kenaikan sampai 40 persen," katanya menjelaskan.
Setelah Maret 2022 diprediksi akan jadi tahun yang netral. Bulan Maret masih diperkirakan meningkatnya curah hujan namun jika dibandingkan dengan curah normal, hampir mirip yang meningkat sebesar 20 persen dan setelahnya akan turun sampai normal kembali.