Mempertanyakan Relawan PCR yang Deklarasi Luhut-Erick di Pilpres 2024, Pengamat: Serius Dukung Atau Mau Sindir Bisnis PCR?
Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.

Bagikan:

JAKARTA - Relawan Pendukung Cinta Republik (PCR) mendeklarasikan dukungan kepada Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dan menteri BUMN Erick Thohir sebagai pasangan dalam Pilpres 2024.

Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga, mengatakan dukungan terhadap pasangan Luhut Binsar Pandjaitan dan Erick Thohir tentu mengejutkan lantaran keduanya punya elektabilitas sangat rendah.

"Dilihat dari sisi elektabilitas pasangan ini sangat tidak layak dicalonkan dalam kontestasi pilpres 2024," ujar Jamiluddin di Jakarta, Rabu, 10 November.

"Jadi, sungguh mengherankan kalau ada anak bangsa yang sudi menjadi relawan pasangan tersebut. Sebab, jangankan untuk menang, peluang untuk diusung oleh partai politik saja sangat kecil," sambungnya

Jamiluddin menilai, motivasi relawan tersebut untuk mengusung Luhut dan Erick Thohir layak dipertanyakan.

"Apakah relawan PCR serius ingin mengusung atau hanya untuk menyindir pasangan tersebut terkait kasus dugaan bisnis PCR," katanya.

Terlepas dari motivasi relawan tersebut, menurut Jamiluddin, penggunaan nama PCR memang punya nilai jual. Sebab, kata dia, pemilihan nama yang sedang aktual memang akan lebih mudah menarik perhatian dan diingat masyarakat.

"Namun karena nama PCR populer dalam konotasi negatif, maka dikhawatirkan upaya relawan mengusung LBP dan ET akan dipersepsi negatif oleh masyarakat. Setiap relawan PCR mengemuka, maka persepsi negatif yang muncul dibenak masyarakat terhadap LBP dan ET," jelasnya.

Bahkan, tambah Jamiluddin, kalau hal itu terus menerus muncul maka tak menutup kemungkinan akan terjadi peneguhan. Hal ini tentu akan semakin merugikan Luhut dan Erick serta makna sesungguhnya PCR itu sendiri.

"Jadi, para relawan sebaiknya mengevaluasi penggunaan nama PCR. Jangan sampai penggunaan nama tersebut justeru menjadi bumerang bagi kandidat yang diusung," tandas Jamiluddin.

Sebelumnya, Koordinator Nasional (Kornas) PCR, Fuadul Aufa, mengungkap alasan pihaknya menduetkan dua menteri bidang ekonomi itu di kabinet Indonesia Maju. Utamanya, yakni berhasil pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 hingga terkendali saat ini.

"Keberhasilan ini tak bisa dilepaskan dari peran Luhut Binsar Pandjaitan sebagai Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi dan juga sebagai Koordinator Penanganan PPKM Wilayah Jawa-Bali," ujar Fuadul kepada wartawan, Rabu, 10 Oktober.

Sementara menurut Fuadul, Erick Tohir dinilai berhasil menjalankan tugas dengan baik sebagai Menteri BUMN. Erick, kata dia, juga berperan penting dalam penanganan pandemi sebagai Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi (KPCPEN).