JAKARTA - Masuk musim penghujan, warga Jakarta Pusat diminta waspada terhadap potensi Demam Berdarah Dengue (DBD) di pemukiman. Pemerintah juga telah menyiapkan rumah sakit khusus penderita DBD.
"Warga harus lakukan PSN secara mandiri, namun pendeteksian harus tetap lewat Jumantik," kata Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma saat dikonfirmasi VOI, Sabtu 6 November.
Dikatakannya, pencegahan terhadap jentik nyamuk harus terus digaungkan. Seperti dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui kader Jumantik. Namun, langkah pencegahan melalui Jumantik juga perlu didukung warga sebagai penghuni rumah.
Selain itu, warga juga harus memperhatikan apa saja yang dilakukan dalam pencegahan adanya jentik. Seperti melakukan pengurasan air secara berkala, penutupan ditempat yang bisa terjadinya pertumbuhan jentik dan lakukan pemusnahan.
BACA JUGA:
"Penghuni rumah yang harus lebih melihat lingkungan tempat tinggalnya. Jangan sampai ada pertumbuhan jentik nyamuk," katanya.
Selain itu, Dhany juga menginstruksikan jajaran lurah dan camat untuk mengerakan seluruh potensi yang ada di masyarakat untuk melakukan pemantauan dan PSN. Serta melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan.
"Jadi ketika terjadi resiko minimal respon waktunya cepat. Sebelum itu terjadi juga langkah preventif dan promotif harus dikedepankan," ucapnya.
Terkait ketersediaan rumah sakit untuk penanganan DBD di masa pandemi ini, menurutnya, rumah sakit di Jakpus untuk penanganan DBD masih aman.
Meski demikian Pemerintah Kota (Pemkot) Administrasi Jakarta Pusat tidak berharap wilayah Jakpus mendapatkan kasus demam berdarah. "Kita tidak berharap itu terjadi, tapi tetap jika itu terjadi harus sudah siap ketersediaan rumah sakitnya," katanya.