COVID-19 yang Membawa IHSG Anjlok ke 5.500-an
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) main terbenam, bahkan sudah mulai anjlok ke level 5.500-an. IHSG Kamis 27 Februari turun 153,23 poin atau 2,69 persen ke 5.535,69.

Tutup perdagangan hari ini, 77 saham menguat, 335 saham melemah, dan 117 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp7,10 triliun dari 6,34 miliar lembar saham yang diperdagangkan.

Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gustama mengatakan, penyebaran COVID-19 secara agresif sepertinya masih memberikan dampak sistemik bagi market seiring dengan peningkatan tajam infeksi virus tersebut yang terjadi pada Korea Selatan, Italia dan Iran.

Penyebaran COVID-19 berpotensi mengancam pertumbuhan ekonomi global apabila masih belum ditemukan obat antivirus-nya. Sehingga terjadilah kondisi panic selling di pasar," ujar Nafan kepada VOI.

Di sisi lain, kata dia, perkembangan data-data makroekonomi domestik masih minim positive high market impact saat ini.

Sore ini, saham-saham yang masuk top gainers di antaranya, PT Indonesia Tobacco Tbk (ITIC) naik Rp155 atau 9,66 persen ke Rp1.760, saham PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) naik Rp50 atau 9,09 persen ke Rp600, dan saham PT Dewata Freightinternational Tbk (DEAL) naik Rp17 atau 9,09 persen ke Rp204.

Adapun saham-saham yang masuk top losers antara lain, saham PT Agro Yasa Lestari Tbk (AYLS) turun Rp20 atau 28,57 persen ke Rp50, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) turun Rp350 atau 7,81 persen ke Rp4.130, dan Saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun Rp110 atau 7,36 persen ke Rp1.385.