أنشرها:

JAKARTA – Dua pekan pascagempa dahsyat yang melanda Myanmar dan wilayah sekitarnya, Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) terus menggulirkan bantuan kemanusiaan secara masif untuk para penyintas. Hingga Senin (14/04/2025), tercatat sebanyak 620 paket bantuan telah disalurkan di sejumlah titik terdampak.

Paket bantuan tersebut mencakup kebutuhan dasar seperti makanan siap saji, air minum galon, sembako, alat sanitasi, Cash Voucher Assistance (CVA), serta shelter kit yang berisi bantal, selimut, dan matras. Bantuan ini menjadi bagian dari komitmen Dompet Dhuafa dalam merespons kondisi darurat gempa Myanmar.

“Gempa susulan masih sering terjadi, khususnya pada malam hari. Hal ini membuat para penyintas trauma dan memilih tinggal di pinggir jalan untuk menghindari risiko runtuhan bangunan,” ujar Dedi Fadlil, tim respons Dompet Dhuafa di lokasi dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

Warga terdampak gempa bumi mengantri bantuan. (IST)
Warga terdampak gempa bumi mengantri bantuan. (IST)

Salah satu titik penyaluran bantuan dilakukan di Masjid Boung O pada Sabtu (12/04/2025). Selain itu, Dompet Dhuafa juga mendirikan Dapur Umum di Masjid Kyauk, Shwe Thin Thar, Mandalay. Dapur ini setiap hari mampu menyediakan makanan hangat bagi 1.500 jiwa, memanfaatkan sekitar 500 kilogram beras dan 40 liter minyak goreng setiap harinya.

"Bantuan ini adalah wujud kepedulian dan solidaritas masyarakat Indonesia terhadap saudara-saudara kita di Myanmar. Kami berharap, bantuan ini dapat meringankan beban para penyintas dalam situasi sulit," tambah Dedi.

Berdasarkan data terakhir, jumlah korban akibat gempa telah mencapai 3.600 orang meninggal dunia, 4.800 orang mengalami luka-luka, dan 148 orang masih dalam pencarian. Dengan jumlah penyintas yang terus bertambah, kebutuhan mendesak seperti tempat tinggal darurat dan fasilitas kamar mandi bersih masih sangat diperlukan.

Untuk menjamin distribusi bantuan yang tepat sasaran, Dompet Dhuafa terus menjalin koordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Myanmar, Indonesia Search and Rescue (INASAR), serta relawan lokal.

Dompet Dhuafa mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berpartisipasi dalam misi kemanusiaan ini melalui donasi dan dukungan nyata demi pemulihan para korban gempa Myanmar.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)