أنشرها:

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mengusulkan nama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar secepatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Fraksi PKB MPR RI menjadi inisiator keluarnya keputusan MPR RI soal tidak berlakunya lagi Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH Abdurrahman Wahid. TAP tersebut menyangkut pemberhentian Gus Dur dari kursi Presiden.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana mengatakan, pihaknya segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tahapan-tahapan prosedural yang harus dilalui agar Gus Dur bisa segera diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Bos Lion Air Group ini mengungkapkan, sebelumnya Fraksi PKB MPR RI telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Presiden K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Atas usulan Fraksi PKB MPR RI, MPR pun resmi mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor II Tahun 2001 dalam Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada 25 September 2024. Tap MPR Nomor II Tahun 2001 tersebut mengenai pemberhentian K.H.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Melalui keputusannya, MPR menegaskan kedudukan hukum Tap MPR No. II/MPR/2001 tidak berlaku lagi.

”PKB akan segera mengusulkan Gus Dur untuk bisa dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah Pahlawan Nasional,” kata Rusdi.

Secara pribadi, Rusdi Kirana mengaku mempunyai kesan mendalam ketika berjumpa pertama kali dengan Gus Dur di Solo pada 2004 silam. ”Tujuan bertemu Gus Dur adalah untuk mengucapkan terima kasih karena melalui Gus Dur, kami yang selama ini merayakan Tahun Baru Imlek secara tersembunyi bisa merayakannya secara terbuka. Itulah tujuan saya bertemu dengan Gus Dur,” sambungnya.

Rusdi mengaku sebagai 'korban' orang yang paling merasakan perjuangan yang dilakukan Gus Dur. "Saya menjadi 'korban' Gus Dur, yaitu korban dari perjuangan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam mengamalkan Pancasila sehingga saya menjadi salah satu minoritas yang merasakan kenikmatan persaudaraan di negeri kita yang tercinta,” ucapnya.

Sementara, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Gus Dur sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena semasa hidupnya secara konsisten dan gigih memperjuangkan kebhinekaan, keberagaman, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan.

”Dan hari ini, kita bisa menikmati berbagai keadaan karena jerih payah dan pengorbanan yang Gus Dur berikan kepada bangsa kita,” ujar Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu, 14 Desember.

Muhaimin mengatakan, perjuangan Gus Dur harus dilanjutkan oleh semua anak bangsa sehingga terwujud dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Saya dan DPP PKB salah satu yang ingin terus melanjutkan apa yang menjadi spirit dan semangat perjuangan Gus Dur. Di tempat ini PKB telah bersama-sama MPR meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional di dalam memimpin pemerintahan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.

Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini berharap, gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur tidak lama lagi akan terwujud. ”Saya mendengar Berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua,” katanya.

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mengusulkan nama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar secepatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Fraksi PKB MPR RI menjadi inisiator keluarnya keputusan MPR RI soal tidak berlakunya lagi Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH Abdurrahman Wahid. TAP tersebut menyangkut pemberhentian Gus Dur dari kursi Presiden.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana mengatakan, pihaknya segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tahapan-tahapan prosedural yang harus dilalui agar Gus Dur bisa segera diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Bos Lion Air Group ini mengungkapkan, sebelumnya Fraksi PKB MPR RI telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Presiden K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Atas usulan Fraksi PKB MPR RI, MPR pun resmi mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor II Tahun 2001 dalam Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada 25 September 2024. Tap MPR Nomor II Tahun 2001 tersebut mengenai pemberhentian K.H.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Melalui keputusannya, MPR menegaskan kedudukan hukum Tap MPR No. II/MPR/2001 tidak berlaku lagi.

”PKB akan segera mengusulkan Gus Dur untuk bisa dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah Pahlawan Nasional,” kata Rusdi.

Secara pribadi, Rusdi Kirana mengaku mempunyai kesan mendalam ketika berjumpa pertama kali dengan Gus Dur di Solo pada 2004 silam. ”Tujuan bertemu Gus Dur adalah untuk mengucapkan terima kasih karena melalui Gus Dur, kami yang selama ini merayakan Tahun Baru Imlek secara tersembunyi bisa merayakannya secara terbuka. Itulah tujuan saya bertemu dengan Gus Dur,” sambungnya.

Rusdi mengaku sebagai 'korban' orang yang paling merasakan perjuangan yang dilakukan Gus Dur. "Saya menjadi 'korban' Gus Dur, yaitu korban dari perjuangan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam mengamalkan Pancasila sehingga saya menjadi salah satu minoritas yang merasakan kenikmatan persaudaraan di negeri kita yang tercinta,” ucapnya.

Sementara, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Gus Dur sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena semasa hidupnya secara konsisten dan gigih memperjuangkan kebhinekaan, keberagaman, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan.

”Dan hari ini, kita bisa menikmati berbagai keadaan karena jerih payah dan pengorbanan yang Gus Dur berikan kepada bangsa kita,” ujar Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu, 14 Desember.

Muhaimin mengatakan, perjuangan Gus Dur harus dilanjutkan oleh semua anak bangsa sehingga terwujud dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Saya dan DPP PKB salah satu yang ingin terus melanjutkan apa yang menjadi spirit dan semangat perjuangan Gus Dur. Di tempat ini PKB telah bersama-sama MPR meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional di dalam memimpin pemerintahan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.

Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini berharap, gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur tidak lama lagi akan terwujud. ”Saya mendengar Berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua,” katanya.

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mengusulkan nama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar secepatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Fraksi PKB MPR RI menjadi inisiator keluarnya keputusan MPR RI soal tidak berlakunya lagi Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH Abdurrahman Wahid. TAP tersebut menyangkut pemberhentian Gus Dur dari kursi Presiden.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana mengatakan, pihaknya segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tahapan-tahapan prosedural yang harus dilalui agar Gus Dur bisa segera diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Bos Lion Air Group ini mengungkapkan, sebelumnya Fraksi PKB MPR RI telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Presiden K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Atas usulan Fraksi PKB MPR RI, MPR pun resmi mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor II Tahun 2001 dalam Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada 25 September 2024. Tap MPR Nomor II Tahun 2001 tersebut mengenai pemberhentian K.H.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Melalui keputusannya, MPR menegaskan kedudukan hukum Tap MPR No. II/MPR/2001 tidak berlaku lagi.

”PKB akan segera mengusulkan Gus Dur untuk bisa dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah Pahlawan Nasional,” kata Rusdi.

Secara pribadi, Rusdi Kirana mengaku mempunyai kesan mendalam ketika berjumpa pertama kali dengan Gus Dur di Solo pada 2004 silam. ”Tujuan bertemu Gus Dur adalah untuk mengucapkan terima kasih karena melalui Gus Dur, kami yang selama ini merayakan Tahun Baru Imlek secara tersembunyi bisa merayakannya secara terbuka. Itulah tujuan saya bertemu dengan Gus Dur,” sambungnya.

Rusdi mengaku sebagai 'korban' orang yang paling merasakan perjuangan yang dilakukan Gus Dur. "Saya menjadi 'korban' Gus Dur, yaitu korban dari perjuangan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam mengamalkan Pancasila sehingga saya menjadi salah satu minoritas yang merasakan kenikmatan persaudaraan di negeri kita yang tercinta,” ucapnya.

Sementara, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Gus Dur sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena semasa hidupnya secara konsisten dan gigih memperjuangkan kebhinekaan, keberagaman, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan.

”Dan hari ini, kita bisa menikmati berbagai keadaan karena jerih payah dan pengorbanan yang Gus Dur berikan kepada bangsa kita,” ujar Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu, 14 Desember.

Muhaimin mengatakan, perjuangan Gus Dur harus dilanjutkan oleh semua anak bangsa sehingga terwujud dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Saya dan DPP PKB salah satu yang ingin terus melanjutkan apa yang menjadi spirit dan semangat perjuangan Gus Dur. Di tempat ini PKB telah bersama-sama MPR meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional di dalam memimpin pemerintahan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.

Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini berharap, gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur tidak lama lagi akan terwujud. ”Saya mendengar Berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua,” katanya.

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mengusulkan nama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar secepatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Fraksi PKB MPR RI menjadi inisiator keluarnya keputusan MPR RI soal tidak berlakunya lagi Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH Abdurrahman Wahid. TAP tersebut menyangkut pemberhentian Gus Dur dari kursi Presiden.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana mengatakan, pihaknya segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tahapan-tahapan prosedural yang harus dilalui agar Gus Dur bisa segera diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Bos Lion Air Group ini mengungkapkan, sebelumnya Fraksi PKB MPR RI telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Presiden K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Atas usulan Fraksi PKB MPR RI, MPR pun resmi mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor II Tahun 2001 dalam Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada 25 September 2024. Tap MPR Nomor II Tahun 2001 tersebut mengenai pemberhentian K.H.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Melalui keputusannya, MPR menegaskan kedudukan hukum Tap MPR No. II/MPR/2001 tidak berlaku lagi.

”PKB akan segera mengusulkan Gus Dur untuk bisa dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah Pahlawan Nasional,” kata Rusdi.

Secara pribadi, Rusdi Kirana mengaku mempunyai kesan mendalam ketika berjumpa pertama kali dengan Gus Dur di Solo pada 2004 silam. ”Tujuan bertemu Gus Dur adalah untuk mengucapkan terima kasih karena melalui Gus Dur, kami yang selama ini merayakan Tahun Baru Imlek secara tersembunyi bisa merayakannya secara terbuka. Itulah tujuan saya bertemu dengan Gus Dur,” sambungnya.

Rusdi mengaku sebagai 'korban' orang yang paling merasakan perjuangan yang dilakukan Gus Dur. "Saya menjadi 'korban' Gus Dur, yaitu korban dari perjuangan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam mengamalkan Pancasila sehingga saya menjadi salah satu minoritas yang merasakan kenikmatan persaudaraan di negeri kita yang tercinta,” ucapnya.

Sementara, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Gus Dur sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena semasa hidupnya secara konsisten dan gigih memperjuangkan kebhinekaan, keberagaman, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan.

”Dan hari ini, kita bisa menikmati berbagai keadaan karena jerih payah dan pengorbanan yang Gus Dur berikan kepada bangsa kita,” ujar Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu, 14 Desember.

Muhaimin mengatakan, perjuangan Gus Dur harus dilanjutkan oleh semua anak bangsa sehingga terwujud dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Saya dan DPP PKB salah satu yang ingin terus melanjutkan apa yang menjadi spirit dan semangat perjuangan Gus Dur. Di tempat ini PKB telah bersama-sama MPR meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional di dalam memimpin pemerintahan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.

Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini berharap, gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur tidak lama lagi akan terwujud. ”Saya mendengar Berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua,” katanya.

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan segera mengusulkan nama Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) agar secepatnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Sebelumnya, Fraksi PKB MPR RI menjadi inisiator keluarnya keputusan MPR RI soal tidak berlakunya lagi Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden KH Abdurrahman Wahid. TAP tersebut menyangkut pemberhentian Gus Dur dari kursi Presiden.

Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Rusdi Kirana mengatakan, pihaknya segera melakukan Focus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan tahapan-tahapan prosedural yang harus dilalui agar Gus Dur bisa segera diajukan sebagai Pahlawan Nasional.

Bos Lion Air Group ini mengungkapkan, sebelumnya Fraksi PKB MPR RI telah berinisiatif untuk mengembalikan nama baik Presiden K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur melalui pencabutan Ketetapan atau Tap MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden K.H. Abdurrahman Wahid.

Atas usulan Fraksi PKB MPR RI, MPR pun resmi mencabut Ketetapan (Tap) MPR Nomor II Tahun 2001 dalam Sidang Paripurna MPR Akhir Masa Jabatan 2019-2024 pada 25 September 2024. Tap MPR Nomor II Tahun 2001 tersebut mengenai pemberhentian K.H.

Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dari jabatannya sebagai Presiden RI. Melalui keputusannya, MPR menegaskan kedudukan hukum Tap MPR No. II/MPR/2001 tidak berlaku lagi.

”PKB akan segera mengusulkan Gus Dur untuk bisa dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional. Walaupun sebenarnya dalam hati kami, termasuk saya, Gus Dur sudah Pahlawan Nasional,” kata Rusdi.

Secara pribadi, Rusdi Kirana mengaku mempunyai kesan mendalam ketika berjumpa pertama kali dengan Gus Dur di Solo pada 2004 silam. ”Tujuan bertemu Gus Dur adalah untuk mengucapkan terima kasih karena melalui Gus Dur, kami yang selama ini merayakan Tahun Baru Imlek secara tersembunyi bisa merayakannya secara terbuka. Itulah tujuan saya bertemu dengan Gus Dur,” sambungnya.

Rusdi mengaku sebagai 'korban' orang yang paling merasakan perjuangan yang dilakukan Gus Dur. "Saya menjadi 'korban' Gus Dur, yaitu korban dari perjuangan yang dilakukan oleh Gus Dur dalam mengamalkan Pancasila sehingga saya menjadi salah satu minoritas yang merasakan kenikmatan persaudaraan di negeri kita yang tercinta,” ucapnya.

Sementara, Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, Gus Dur sangat layak menyandang gelar Pahlawan Nasional karena semasa hidupnya secara konsisten dan gigih memperjuangkan kebhinekaan, keberagaman, persaudaraan, persatuan, dan kemanusiaan.

”Dan hari ini, kita bisa menikmati berbagai keadaan karena jerih payah dan pengorbanan yang Gus Dur berikan kepada bangsa kita,” ujar Muhaimin dalam keterangannya, Sabtu, 14 Desember.

Muhaimin mengatakan, perjuangan Gus Dur harus dilanjutkan oleh semua anak bangsa sehingga terwujud dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. ”Saya dan DPP PKB salah satu yang ingin terus melanjutkan apa yang menjadi spirit dan semangat perjuangan Gus Dur. Di tempat ini PKB telah bersama-sama MPR meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional di dalam memimpin pemerintahan,” kata Menko Pemberdayaan Masyarakat ini.

Cicit pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri ini berharap, gelar Pahlawan Nasional untuk Gus Dur tidak lama lagi akan terwujud. ”Saya mendengar Berani dan kita semua menginisiasi untuk mengusulkan Gus Dur menjadi pahlawan nasional. Semoga tidak lama lagi terwujud. Meskipun Gus Dur tentu tidak membutuhkan itu, tetapi bangsa ini membutuhkan sosok Gus Dur untuk terus menjadi inspirasi kita semua,” katanya.

JAKARTA - The National Awakening Party (PKB) will soon propose the name of the 4th President of the Republic of Indonesia KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) to be immediately designated as a National Hero.

Previously, the PKB MPR RI faction was the initiator for the issuance of the MPR RI decision regarding the no longer validity of MPR Decree (TAP) Number II/MPR/2001 concerning the Accountability of President KH Abdurrahman Wahid. The TAP concerns the dismissal of Gus Dur from the Presidential seat.

Deputy Chairperson of the MPR RI from the PKB faction, Rusdi Kirana, said that his party immediately carried out a Focus Group Discussion (FGD) to formulate the procedural stages that must be passed so that Gus Dur could be immediately proposed as a National Hero.

The Lion Air Group boss revealed that previously the PKB MPR RI faction had taken the initiative to restore the good name of President KH Abdurrahman Wahid or Gus Dur through the revocation of Decree or Tap MPR Number II/MPR/2001 concerning the Accountability of President KH Abdurrahman Wahid.

On the proposal of the MPR RI PKB Faction, the MPR officially revoked the MPR Decree (Tap) Number II of 2001 at the MPR Plenary Session at the End of the 2019-2024 Term of Office on September 25, 2024. MPR Decree Number II of 2001 regarding the dismissal of KH.

Abdurrahman Wahid or Gus Dur from his position as President of the Republic of Indonesia. Through his decision, the MPR emphasized that the legal position of Tap MPR No. II/MPR/2001 is no longer valid.

"PKB will soon propose Gus Dur to be confirmed as a National Hero. Even though it is actually in our hearts, including me, Gus Dur is already a National Hero," said Rusdi.

Personally, Rusdi Kirana admitted that she had a deep impression when she first met Gus Dur in Solo in 2004. The purpose of meeting Gus Dur is to say thank you because through Gus Dur, we who have been celebrating the Chinese New Year hiddenly can celebrate it openly. That's the goal I met with Gus Dur," he continued.

Rusdi claimed to be the 'victim' of people who felt the most struggle by Gus Dur. "I became Gus Dur's 'victim', namely the victim of Gus Dur's struggle in practicing Pancasila so that I became one of the minorities who felt the pleasure of brotherhood in our beloved country," he said.

Meanwhile, the General Chairperson of the PKB DPP, Abdul Muhaimin Iskandar, said that Gus Dur was very worthy of the title of National Hero because during his lifetime he was consistent and persistent in fighting for diversity, diversity, brotherhood, unity, and humanity.

"And today, we can enjoy various circumstances because of the hard work and sacrifice that Gus Dur has given to our nation," said Muhaimin in his statement, Saturday, December 14.

Muhaimin said that Gus Dur's struggle must be continued by all the nation's children so that it can be realized in all aspects of life of the nation and state. "Me and the PKB DPP are among those who want to continue what Gus Dur is the spirit and spirit of struggle. In this place PKB has together with the MPR reaffirmed that Gus Dur has never made a constitutional mistake in leading the government," said the Coordinating Minister for Community Empowerment.

The great-grandson founder of Nahdlatul Ulama (NU) KH Bisri Syansuri hopes that the title of National Hero for Gus Dur will soon be realized. I heard the courage and we all initiated to propose Gus Dur to become a national hero. Hopefully it will soon be realized. Although Gus Dur certainly doesn't need that, this nation needs Gus Dur's figure to continue to be an inspiration to all of us," he said.


The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)