RAMALLAH - Pemukim ilegal Israel pada Jumat (30/8) malam menyerang warga Palestina dan properti mereka di berbagai wilayah di Tepi Barat yang diduduki Israel.
Menurut laporan dari kantor berita Palestina, Wafa, pemukim membakar area besar lahan yang ditanami oleh warga Palestina dari desa Burqa, yang terletak di timur Ramallah.
Dilaporkan bahwa para pemukim berasal dari pos pemukiman terdekat, Oz Zion.
Setelah serangan tersebut, tentara Israel memasuki Burqa, melemparkan granat kejut dan tabung gas air mata ke rumah-rumah warga desa tersebut serta menghalangi tim pemadam kebakaran Palestina untuk mencapai lahan yang terbakar, menurut laporan Wafa.
Dalam insiden terpisah, para pemukim ilegal Zionis itu mengambil alih sumber mata air di dekat desa Beit Furik, di timur Nablus.
Di Tepi Barat bagian timur, pemukim menargetkan komunitas Badui di sebelah barat laut Jericho.
اقرأ أيضا:
Hassan Malihat, pengawas umum dari Organisasi Al-Baydar untuk Pembelaan Hak Badui, menyatakan bahwa para pemukim menyerang komunitas Badui Arab Al-Malihat.
Ia mencatat bahwa komunitas Badui ini telah menghadapi serangan berulang kali oleh pemukim bersenjata yang bertujuan untuk mengusir mereka secara paksa.
Serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki meningkat tajam sejak 7 Oktober, menurut sumber Palestina.
Metode yang digunakan oleh pemukim ilegal bervariasi, mulai dari menembakkan peluru tajam, pemukulan, melempari kendaraan, hingga menyerang rumah, keluarga, dan petani.
Jumlah total warga Palestina yang tewas di Tepi Barat sejak 7 Oktober akibat serangan tentara Israel dan pemukim mencapai 673 orang, dengan lebih dari 5.400 terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Dalam putusan pemberian pendapat penting pada 19 Juli, Mahkamah Internasional menyatakan bahwa pendudukan Israel yang telah berlangsung selama puluhan tahun di tanah Palestina adalah "ilegal" dan menyerukan evakuasi semua pemukiman yang ada di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
The English, Chinese, Japanese, Arabic, and French versions are automatically generated by the AI. So there may still be inaccuracies in translating, please always see Indonesian as our main language. (system supported by DigitalSiber.id)